Iran Gantung Korban Upaya Pemerkosaan
’’Beristirahatlah dengan tenang,’’ tulis akun tersebut. Dalam hitungan detik, laman tersebut panen ucapan duka cita dan keprihatinan.
Sejak pengadilan Teheran menjatuhkan hukuman mati kepada Jabbari, masyarakat internasional berteriak. Dengan berbagai cara, lembaga-lembaga HAM dan Negara-Negara Barat berusaha memengaruhi Iran.
Mereka mengimbau Negeri Persia itu membatalkan eksekusi mati terhadap Jabbari. Mereka berpatokan pada pengakuan Jabbari yang mengklaim pembunuhan itu sebagai upaya bela diri.
Pembunuhan Sarbandi terjadi pada 2007. Semua bermula saat pria 47 tahun itu berusaha melakukan kekerasan seksual terhadap Jabbari. Dalam kesaksiannya, Jabbari menyatakan bahwa dokter bedah yang dulu menjadi anggota intelijen Iran tersebut hendak memerkosanya.
Untuk menyelamatkan kehormatannya, dia pun langsung menikam punggung Sarbandi dengan pisau sampai tewas.
Sebenarnya, eksekusi mati terhadap Jabbari bisa batal jika keluarga Sarbandi bersedia menerima blood money (semacam kompensasi).
Selain itu, pengadilan bisa membatalkan hukuman berdasar kesepakatan keluarga korban dan pelaku. Sayangnya, hingga batas waktu berlalu, keluarga Sarbandi tetap ngotot supaya Jabbari dihukum mati.
Kepada media, Jubir keluarga Sarbandi menyatakan, Jabbari tidak sepenuhnya berkata jujur. Versi mereka, saat pembunuhan terjadi, ada seorang pria lain di dalam ruangan.
TEHERAN – Iran mengabaikan seruan masyarakat internasional. Kemarin (25/10) pemerintahan Presiden Hassan Rouhani mengeksekusi mati Reyhaneh
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
- Gempa Bumi M 5,8 Mengguncang Filipina Rabu Pagi