Iran Hapuskan Polisi Moral Penegak Syariat
jpnn.com, TEHRAN - Pemerintah Iran memutuskan membubarkan Gasht-e Ershad atau polisi syariat penegak moral yang menjadi sasaran demonstrasi sejak dua bulan silam menyusul kematian Mahsa Amini.
Pengumuman tentang pembubaran Gasht-e Ershad itu disampaikan Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri, Sabtu (3/12).
“Polisi moral tidak ada hubungannya dengan peradilan dan ditutup di tempat yang sama dengan sejak diluncurkan pada masa silam,” kata Montazeri yang dikutip kantor berita Iran IRNA.
Pernyataan Montazeri itu muncul setelah Iran menghadapi berbagai kerusuhan yang dipicu kematian Mahsa Amini pada September lalu.
Mahasiswi berusia 22 tahun itu meninggal dalam tahanan Gasht-e Ershad setelah ditangkap karena mengenakan jilbab yang dianggap tidak sesuai dengan standar syariat di republik Islam tersebut.
Pada Jumat lalu (2/11), Montazeri mengumumkan bahwa parlemen dan Dewan tertinggi Revolusi Kebudayaan Iran akan meninjau aturan tentang kewajiban berjilbab. Hasil tinjauan itu akan dirilis dalam dua pekan.
Berpidato di Qom -kota suci bagi penganut Syiah- yang terletak sekitar 150 KM di sebelah barat daya Tehran, Montazeri menekankan apa pun keputusan tentang isu hijab bagi perempuan harus didasarkan pada pendekatan yang terencana.
Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam sebuah pernyataan di televisi menyatakan Negeri Para Mullah itu memang didirikan dengan konstitusi sebagai fondasi.
Menurut Jaksa Agung Iran Mohammad Jafar Montazeri, polisi syariat penegak moral atau Gasht-e Ershad tidak ada hubungannya dengan sistem peradilan.
- Beginilah Cara Iran Merekrut Warga Israel Jadi Mata-Matanya
- Hmmm... Puluhan Warga Yahudi Israel Mau Jadi Mata-Mata Iran
- Tanda-Tanda dan Kronologi Kejatuhan Bashar al-Assad di Suriah
- Militan Suriah Menang, Bashar Menghilang, Dinasti Assad Tumbang
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan