Iran Klaim Gagalkan 33 Juta Serangan Siber AS
Arab Saudi punya kepentingan dalam isu tersebut. Selain statusnya sebagai sekutu AS, kerajaan itu baru saja mendapat serangan rudal dari kelompok Houthi di Yaman.
Rudal tersebut menewaskan 1 orang dan melukai 21 lainnya. Pangeran MBS sudah berkali-kali menuduh Iran sebagai sponsor alutsista kelompok aliran Syiah tersebut.
"Kami siap bernegosiasi jika memang mereka punya niat. Mereka tahu di mana mencari kami," imbuh Pompeo.
Sebaliknya, Iran bersikap dingin. Mereka menganggap remeh rencana sanksi tambahan dari AS. Menurut Jubir Kemenlu Iran Abbas Mousavi, hukuman terbaru AS tak akan memberikan dampak kuat.
"Mau apa lagi yang dilarang? Mereka mungkin hanya akan menambah daftar sanksi terhadap perusahaan," ungkapnya.
Pemerintahan Hassan Rouhani menganggap bahwa semua upaya AS menyerang Iran berakhir gagal. Termasuk serangan siber AS yang baru-baru ini mencuat di media massa. Menurut mereka, upaya peretasan sistem itu tak berhasil menembus tameng dunia maya yang disebut Dejpha.
"Bukan hanya satu, tapi 33 juta sudah kami gagalkan," ungkap Menteri Telekomunikasi Iran Mohammad Javad Azari Jahromi. (bil/c10/dos)
Ketegangan antara AS dan Iran masih mencekam. Kedua pihak saling menegaskan bahwa mereka siap berunding. Padahal, pemerintah masing-masing masih mengeluarkan ancaman.
Redaktur & Reporter : Adil
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Medali Debat
- Pemerintahan Sederhana