Iran Pamer Produksi Uranium, Pesan untuk Amerika

jpnn.com, TEHRAN - Kepala Organisasi Tenaga Atom Iran (Atomic Energy Organization of Iran/AEOI) menyampaikan bahwa Iran telah memproduksi 50 kilogram (kg) uranium yang diperkaya 20 persen, seperti dilaporkan Press TV pada Sabtu (3/4).
Proses pengayaan uranium 20 persen itu diluncurkan sebagai bagian dari Rencana Aksi Strategis untuk Melawan Sanksi (Strategic Action Plan to Counter Sanctions) Iran, yang telah disetujui parlemen pada Desember 2020.
Menurut rancangan undang-undang (RUU) parlemen, AEOI harus memproduksi 120 kg uranium yang diperkaya 20 persen dalam kurun waktu setahun pascapenerapan rencana aksi yang dimulai pada 4 Januari tersebut, tutur Ali-Akbar Salehi.
Otoritas Iran menyatakan peningkatan pengayaan uranium, bersama dengan langkah-langkah lainnya untuk mengurangi sejumlah komitmen di bawah perjanjian nuklir 2015, yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA), merupakan bentuk reaksi terhadap penarikan Amerika Serikat (AS) dari perjanjian itu dan kegagalan para partisipan dari Eropa dalam melindungi kepentingan Iran di tengah pemberlakuan sanksi energi dan perbankan AS.
"Jika ada kesepakatan dan AS kembali bergabung dalam JCPOA, kemudian Iran memverifikasi hal itu, Teheran bisa langsung menghentikan pengayaan uranium 20 persen dan perluasan lainnya," imbuh Salehi. (xinhua/ant/dil/jpnn)
Kepala Organisasi Tenaga Atom Iran (Atomic Energy Organization of Iran/AEOI) menyampaikan bahwa Iran telah memproduksi 50 kilogram (kg) uranium yang diperkaya 20 persen
Redaktur & Reporter : Adil
- Inilah Dampak Perang Dagang Tarif Resiprokal AS vs China Bagi Indonesia
- Bea Cukai Dukung Ekspor Perdana 273 Kg Teripang Susu Putih Asal Minahasa Utara ke AS
- Rambah Pasar Amerika Serikat, OKX Luncurkan Bursa Kripto Terpusat & Dompet Crypto Web3
- Gakoptindo Yakin Kebijakan Tarif Trump tak Memengaruhi Harga Kedelai dari AS
- 33 Tahun Ada, Tupperware Resmi Hengkang dari Aktivitas Bisnis Indonesia
- Perang Dagang China-AS, Prabowo Bimbang Keduanya Teman Baik