Iran Ragukan Kemampuan AS Berantas ISIS

jpnn.com - NEW YORK - Iran menolak untuk bekerjasama dengan Amerika Serikat memberantas kelompok militan ISIS. Menurut Menteri Luar Negari Javad Zarif, pemerintahnya meragukan kemampuan AS untuk menghabisi kelompok tersebut.
Berbicara dalam rapat Komite Hubungan Internasional PBB, Zarif menegaskan bahwa untuk memusnahkan ISIS diperlukan operasi militer menyeluruh. Sementara, lanjutnya, AS dan sekutunya saat ini hanya memfokuskan pada Suriah dan Irak saja.
"Ini adalah organisasi yang sangat mobile. Mereka bukan ancaman terhadap suatu komunitas tertentu atau sebuah kawasan saja. Ini adalah ancaman global," kata Zarif seperti dikutip dari Associated Press, Kamis (18/9).
Zarif juga menyinggung negara-negara yang membantu AS memerangi ISIS. Menurutnya, negara-negara tersebut, secara langsung atau tidak ikut bertanggungjawab melahirkan ISIS.
"Mereka adalah koalisi penebus dosa. Mereka telah menciptakan Frankenstein yang pada akhirnya menghantui para penciptanya sendiri," paparnya.
Iran merupakan negara pertama yang membantu Irak menghalau serbuan ISIS pada bulan Juli lalu. Bersama-sama dua negara yang kerap terlibat konflik itu berhasil mempertahankan ibu kota Irak, Bagdhad.
Iran sendiri sebenarnya sudah diminta oleh pemerintah Perancis untuk ikut dalam pertemuan negara-negara anggota koalisi antiISIS di Paris beberapa waktu lalu. Namun Amerika Serikat secara tegas menentang usulan tersebut.
Lebih lanjut Zarif juga menyinggung hubungan AS dengan pemerintah Presiden Bashar Al Assad di Suriah. Menurutnya, operasi militer AS tidak mungkin berhasil selama mereka tidak merangkul Assad.
NEW YORK - Iran menolak untuk bekerjasama dengan Amerika Serikat memberantas kelompok militan ISIS. Menurut Menteri Luar Negari Javad Zarif, pemerintahnya
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza