Iran: Tak Ada Perjanjian Nuklir Sebelum Amerika Minta Maaf
jpnn.com, TEHRAN - Iran tak lagi mau membahas perjanjian nuklir dengan siapa pun. Mereka masih menunggu AS meminta maaf dan mencabut semua sanksi sebelum negosiasi dimulai.
Keyvan Khosravi, juru bicara Dewan Tinggi Keamanan Nasional, menegaskan bahwa Iran menolak semua upaya untuk mempertemukan Iran dengan AS. Menurut dia, tak ada yang perlu dibahas jika sikap AS masih seperti tahun lalu. ’’Selama tidak ada tindakan nyata, langkah kami tetap di jalur yang sama,’’ ucapnya seperti dilansir Agence France-Presse.
Petinggi Iran tersebut sudah menolak rayuan dari Oman dan Jerman. Senin lalu, Menteri Luar Negeri Oman Yusef Bin Alavi datang ke Teheran untuk mencari titik tengah. Sementara itu, Direktur Jenderal Politik Kementerian Luar Negeri Jerman Jens Plotner menyusul pada Kamis lalu.
BACA JUGA: Trump Mulai Utak-atik Nuklir Iran
Mereka berharap bisa meluluhkan hati Presiden Iran Hassan Rouhani. Dengan demikian, keputusan Iran untuk menangguhkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama di awal bulan bisa ditarik. Namun, Rouhani justru berkomentar lebih pedas.
’’Sudah satu tahun mereka (AS, Red) memberlakukan sanksi ini. Tapi, rakyat Iran tak akan menunduk meski musuh meledakkan tanah kami,’’ ujarnya dalam sambutan peringatan Perang Iraq-Iran seperti dilansir Al Jazeera.
Polemik dimulai dari aksi Presiden AS Donald Trump yang menangguhkan perjanjian nuklir tahun lalu. Perjanjian itu seharusnya mencegah Iran mengembangkan fasilitas uranium dengan syarat negara Barat mencabut sanksi ekonomi. Trump menuduh Iran tak menaati perjanjian tersebut sehingga kembali memberlakukan sanksi. (bil/c20/sof)
Iran tak lagi mau membahas perjanjian nuklir dengan siapa pun. Mereka masih menunggu AS meminta maaf dan mencabut semua sanksi sebelum negosiasi dimulai.
Redaktur & Reporter : Adil
- Amerika Memilih Presiden Baru, Pakar: RI Harus Beradaptasi, Kirim Dubes Berkualitas
- Pilpres Makin Panas, Banyak Warga Amerika Pengin Pindah Negara
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan