Iran Tak Ingin Membunuh Tentara Amerika di Irak
jpnn.com, TEHRAN - Komandan Angkatan Udara Iran Amir Ali Hajizadeh mengatakan, serangan roket ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak bukan untuk membunuh personel militer di sana. Dia berkilah serangan itu dimaksudkan untuk merusak peralatan tempur AS.
Reuters juga melaporkan bahwa Hajizadeh menegaskan balas dendam yang setimpal atas pembunuhan komandan militer tertinggi Iran Qassem Soleimani adalah mengusir pasukan AS dari wilayah (Irak).
Sebelumnya Jenderal Angkatan Darat AS Mark Milley yang juga Kepala Staf Gabungan mengatakan serangan roket Iran pada bertujuan membunuh personel AS serta menciptakan kerusakan besar di pangkalan udara al-Asad
"Saya yakin berdasarkan apa yang saya lihat dan ketahui, serangan itu bertujuan menghancurkan kendaraan, peralatan, pesawat dan menewaskan pasukan. Itu penilaian pribadi saya," katanya.
"Namun data analisisnya berada di tangan analis intelijen profesional. Jadi mereka melihat itu," tambahnya. Milley mengapresiasi para komandan militer di lapangan yang telah mengambil langkah tepat untuk melindungi pasukan AS.
Sementara itu Presiden AS Donald Trump mengatakan tidak ada warga AS yang terluka akibat serangan roket Iran itu.
"Tidak ada warga Amerika yang cedera dalam serangan Rabu malam oleh rezim Iran. Tak ada korban di pihak kita, " kata Trump dalam pidato di Gedung Putih yang mengisyaratkan keinginannya untuk meredakan krisis dan konflik dengan Iran. (ant/dil/jpnn)
Komandan Angkatan Udara Iran Amir Ali Hajizadeh mengatakan, serangan roket ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak bukan untuk membunuh personel militer di sana
Redaktur & Reporter : Adil
- Kualifikasi Piala Dunia 2026: Vietnam Menutup Perjuangan dengan Kekalahan
- Timnas Indonesia Kalah, STY: Saya Tak Akan Ajak Dia Bicara Beberapa Hari ke Depan
- Soal Kans Timnas Indonesia ke Fase Ketiga, Pelatih Irak Berkomentar Begini
- Masih Pantaskah Jordi Amat Membela Timnas Indonesia?
- Bermain 10 Orang, Timnas Indonesia Kalah dari Irak
- Timnas Indonesia vs Irak: Garuda Bertekuk Lutut, Ada Kartu Merah dan 2 Penalti