Iran Tangkap Para Pembunuh Pakar Nuklirnya
Pelaku Dilatih di Wilayah Pendudukan Palestina
Rabu, 18 Januari 2012 – 11:57 WIB
Kepala Staf Angkatan Darat Iran Massoud Jazayeri menyatakan bahwa Israel dan negara-negara Barat harus bertanggung jawab atas pembunuhan itu. "Musuh-musuh kami, khususnya Amerika, Inggris, dan rezim Zionis, harus bertanggung jawab atas aksi tersebut," ujarnya.
Teheran telah meminta Dewan Keamanan (DK) PBB dan Sekjen PBB Ban Ki-moon mengutuk pembunuhan terhadap Ahmadi-Roshan. "Kami punya dokumen kuat dan bukti bahwa aksi teroris tersebut direncanakan, diatur, dan didukung oleh CIA," tulis Kementerian Luar Negeri Iran dalam surat yang dikirimkan kepada duta besar (Dubes) Swiss di Teheran. Selama ini Kedubes Swiss mewakili kepentingan pemerintah AS karena Washington tak punya hubungan diplomatik dengan Iran.
Pembunuhan atas Ahmadi Roshan memicu kemarahan rakyat Iran. Televisi nasional menyiarkan bahwa ratusan mahasiswa turun ke jalan dan berunjuk rasa di Teheran untuk mengecam pembunuhan terhadap ilmuwan 32 tahun tersebut. Mereka juga meminta Iran melanjutkan program nuklirnya yang ditentang Barat.
Salah satu petunjuk mengindikasikan bahwa Iran akan membalas pembunuhan terhadap Ahmadi-Roshan. Jenderal Masoud Jazayeri, seperti dikutip oleh Kantor Berita ISNA, menyatakan bahwa pihaknya tengah mempelajari langkah yang akan diambil untuk menghadapi pihak-pihak yang berada di balik pembunuhan tersebut. "Pembalasan Iran terhadap negara-negara pendukung terorisme akan lebih menyakitkan," tegasnya tanpa menjelaskan lebih lanjut. (AP/AFP/cak/dwi)
TEHERAN - Iran tidak ingin membual terkait tudingan mereka bahwa Israel bersama CIA (dinas intelijen AS) dan Barat berada di belakang serangan bom
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer