Iran Tertawakan Keputusan Amerika Kembali ke Suriah demi Minyak
jpnn.com - Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mentertawakan keputusan Amerika Serikat kembali mengirim pasukan ke Suriah demi menjaga ladang minyak. Menurutnya, langkah itu menunjukkan watak asli Paman Sam.
"Sepertinya Amerika Serikat akan tetap melindungi minyak. Dan setidaknya Presiden Trump jujur ??mengatakan apa yang ingin dilakukan Amerika Serikat," kata Zarif dalam perbincangan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov di Jenewa, Swiss pada Selasa malam (29/10).
Seperti diketahui, beberapa pekan lalu AS memutuskan menarik pasukannya dari Suriah, meski milisi Kurdi yang merupakan sekutu mereka di kawasan tersebut menghadapi ancaman invasi Turki. Namun, belakangan Presiden Donald Trump memerintahkan sebagaian pasukan AS kembali ke Suriah demi menjaga ladang minyak.
Zarif pun menyindir keberadaan pasukan AS di Suriah yang terkesan seperti tamu tidak diundang. "Iran dan Rusia ada di sana atas undangan pemerintah Suriah, dan kami berniat untuk tinggal di sana selama pemerintah Suriah dan rakyat Suriah menginginkan kami berada di sana," tambahnya.
Sementara itu Lavrov mengatakan bahwa kembalinya pasukan Amerika Serikat ke Suriah adalah ilegal. "Intinya adalah bahwa setiap eksploitasi ilegal sumber daya alam dari negara berdaulat tanpa persetujuannya adalah ilegal dan itu adalah pandangan kami," ujar dia. (rmol/jpnn)
Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mentertawakan keputusan Amerika Serikat kembali mengirim pasukan ke Suriah demi menjaga ladang minyak.
Redaktur & Reporter : Adil
- Pemimpin Iran: Serangan Israel Tak Bisa Dianggap Remeh
- Survei Indikator: China Dipersepsikan sebagai Kawan Terdekat Indonesia
- Berlari dalam Suhu Dingin & Terpaan Angin, Misbakhun Capai Finis Chicago Marathon 2024
- Israel Siapkan Serangan Besar terhadap Republik Islam Iran, Amerika Ikut Dilibatkan
- Kamala Harris Jadi Presiden AS, Republik Islam Iran Jangan Berharap Punya Senjata Nuklir
- Amerika Berjanji Tidak Akan Biarkan Israel Jadikan Lebanon seperti Gaza