Iran Ujicoba Misil Jarak Pendek
Senin, 28 September 2009 – 09:06 WIB
"Latihan (uji coba) ini (juga) bertujuan untuk memelihara dan mendorong kemampuan pasukan keamanan (Iran)," tegas penjaga Garda revolusioner kepada Press TV seperti dikutip Reuters.
Penjaga revolusioner turut menegaskan bahwa Iran tidak akan meluncurkan tipe misil baru apapun selama berlangsungnya masa pelatihan yang diperkirakan hingga beberapa hari. Dan kalaupun Iran dapat menambah sejumlah senjata misil tentu saja hal ini bisa memicu konflik misil jangka panjang. Sebab Iran juga mengatakan dengan tegas pemerintahannya akan merespon serangan apapun yang dikirim AS dan Israel.
Informasi peluncuran misil Iran ini muncul dua hari setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengumumkan temuan intelijen tentang pusat pengayaan uranium rahasia milik Iran di Qom pada jumpa pers di sela pertemuan G-20 di Pittsburgh, AS, Sabtu (26/9) lalu. Iran pun mengakui keberadaan reaktor di kota yang terletak sekitar 160 kilometer barat daya Teheran.
Pengakuan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad tersebut menjadi modal bagi dunia internasional untuk menekan Iran. khususunya bagi AS saat berdialog dengan wakil Iran di Jenewa, Swiss, pada 1 Oktober mendatang. AS akan didampingi Rusia, Tiongkok, serta para sekutunya, yakni Inggris, Prancis, dan Jerman. Itulah pertemuan yang akan menentukan nasib Iran: apakah dianggap mengembangkan senjata nuklir atau tidak. (war)
TEHRAN- Iran semakin berani menunjukkan eksistensinya dalam pengembangan nuklir. Stasiun televisi lokal Press TV dan Al-Alam berhasil menangkap momen
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer