Iran
Oleh: Dhimam Abror Djuraid
Mereka mengenakan kaus bertulisan “Wanita, Hidup, Kebebasan”, yang merupakan nyanyian populer dari gerakan itu.
Keputusan tim sepak bola memboikot lagu kebangsaan adalah langkah paling berani sejauh ini dari olahragawan Iran.
Tidak jelas apakah para pemain akan menghadapi konsekuensi saat kembali ke negaranya seusai Piala Dunia.
Kapten tim Ehsan Hajsafi secara terbuka berbicara mendukung protes.
Ehsan mengatakan bahwa dia dan timnya ingin memberi sinyal kepada para demonstran di Iran bahwa timnas Iran mendukung gerakan mereka.
Piala Dunia Qatar kali ini paling kental dengan berbagai gerakan politik.
Gerakan pendukung LGBT makin terang-terangan menampakkan diri di stadion untuk mencari perhatian.
Pertandingan Amerika Serikat vs Wales diwarnai aksi mengganggu dari aktivis LGBT yang masuk ke dalam stadion saat pertandingan.
Inggris fokus ke pertandingan dan meninggalkan politik, sementara Iran kehilangan fokus karena isu politik.
- Bar LGBT di Jaksel Terbongkar Berawal dari Keributan, Sudah Setahun Beroperasi
- Shin Tae Yong Berpesan Setelah Didepak PSSI: Semoga Indonesia Lulus ke Piala Dunia
- Iran Izinkan Anak 14 Tahun Jalani Operasi Plastik demi Kecantikan
- STY Dipecat, Semoga Penggantinya Bisa Bawa Indonesia ke Piala Dunia
- STY Dipecat PSSI, Legislator Pencinta Sepak Bola: Ibarat Petir Pas Siang Hari Cerah
- Iran Akhirnya Membuka Akses ke WhatsApp dan Google Play