Iraq Perintahkan Tangkap Wapres
Dituduh Dalangi Aksi Terorisme
Rabu, 21 Desember 2011 – 11:44 WIB
Terkait surat perintah itu, dia menyatakan tidak gentar. Bahkan, Hashimi siap ditangkap dan disidang. Syaratnya, dia meminta kasus tersebut disidangkan di wilayah Kurdi yang terletak di kawasan utara Iraq.
"Saya menyarankan kepada pemerintah untuk melimpahkan kasus hukum itu ke Kurdi. Jika mereka bersedia melakukan itu, saya akan siap menjalani sidang," kata Hashimi. Dia juga mengundang perwakilan Liga Arab untuk terlibat dalam penyelidikan kasus yang melibatkan dirinya. Dengan demikian, proses hukum bisa berjalan lebih obyektif.
Bersamaan dengan pernyataan Hashimi itu, pemerintah Iraq merilis video pernyataan pengakuan pengawal pribadi sang wapres kepada polisi. Dalam tayangan yang disebar lewat stasiun televisi Iraqiya tersebut, tiga pengawal yang berstatus tersangka tersebut mengaku menerima perintah dari ajudan Hashimi untuk melancarkan aksi pengeboman. Selain menanam ranjau di pinggir jalan, mereka mengaku diperintahkan untuk menembaki para pejabat pemerintah.
Seorang di antaranya malah mengaku mendapat bayaran USD 3.000 (sekitar Rp 27 juta) dari kocek Hashimi secara langsung. Sayang, identitas tiga pria dalam tayangan video itu tidak bisa dikonfirmasi. Hashimi menyebut video itu sebagai rekayasa. "Ini hanya skenario untuk menjatuhkan nama saya," tudingnya. (AP/AFP/RTR/hep/dwi)
BAGHDAD - Tanda-tanda bakal terjadinya pertikaian dan konflik sektarian di Iraq pasca-penarikan pasukan AS dari negara itu sepertinya mulai muncul.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer