Irit Pemakaian Avtur, Suara pun Lebih Halus
Rabu, 27 Maret 2013 – 15:53 WIB

Wartawan Jawa Pos, Amri Husniati saat berkunjung ke pabrik Airbus di Prancis. FOTO: fot Jawa Pos
Untuk setiap penghematan 1,4 liter avtur saja, itu setara dengan konsumsi seribu mobil berukuran sedang. ”Dan teknologi ini juga mengurangi CO2 tahunan sekitar 3.600 ton per pesawat,” lanjutnya.
Racun karbon dioksida sebanyak itu baru bisa diserap 240 ribu pohon. Bisa dibayangkan bagaimana pengembangan teknologi ”hijau” itu mampu ikut menjaga kelestarian alam. Juga, demi produk yang canggih serta ramah lingkungan tersebut, Airbus menggelontorkan EUR 300 juta (sekitar Rp 3,81 triliun) setiap tahun.
Yang tak kalah penting, varian baru Airbus itu dikenal ekoefisien berkat teknologi RNP-AR, yaitu required navigation performance-authorization required (kinerja yang diwajibkan-otorisasi wajib).
Terobosan itu memungkinkan pesawat melakukan pendaratan dengan sistem continuous descent approach (CDA). ”Keuntungan pendekatan ini adalah tingkat kebisingan yang rendah, very quite, low noise,” papar Leahy.
Pesawat canggih saja tak cukup menarik minat operator untuk membeli. Mereka juga butuh burung besi yang hemat energi serta minim polusi suara. Tak
BERITA TERKAIT
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu
- Kontroversi Rencana Penamaan Jalan Pramoedya Ananta Toer, Apresiasi Terhalang Stigma Kiri
- Kisah Jenderal Gondrong ke Iran demi Berantas Narkoba, Dijaga Ketat di Depan Kamar Hotel
- Petani Muda Al Fansuri Menuangkan Keresahan Melalui Buku Berjudul Agrikultur Progresif
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara