Irjen Agus Harap para Khatib Tak Beri Ceramah Radikal saat Idulfitri
jpnn.com, PALU - Kapolda Sulawesi Tengah Irjen Agus Nugroho meminta para khatib memberikan ceramah yang menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan saat shalat Idulfitri 1444 Hijriah.
Dia tidak berharap ada khatib yang membawa ceramah yang bernuansa radikal.
"Siapa saja yang ditunjuk jadi khatib agar menggelorakan semangat persatuan, kebersamaan, dan cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," kata Agus di Palu, Jumat (21/4).
Menurut jenderal bintang dua itu, orang yang ditugaskan menjadi khatib memiliki peran yang sangat strategis dalam deradikalisasi, khususnya dalam memberikan pengajaran tentangIslam yang benar melalui khutbah.
"Peran penceramah dalam deradikalisasi untuk meminimalisasi kemungkinan ada umat yang terpapar doktrin atau paham radikal sehingga pemahamannya dikembalikan ke jalan yang benar," ujarnya.
Dia menambahkan TNI/Polri telah berkoordinasi dengan Kementerian Agama (Kemenag) mengenai keamanan dan kelancaran pelaksanaan salat Id.
"Kami berharap perayaan Lebaran 2023 ini di seluruh wilayah Sulteng berjalan dengan baik dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," terangnya.
Agus mengemukakan salah satu pendekatan kepada masyarakat yang dilakukan Polri ialah hadir dalam shalat Jumat menggunakan seragam.
Kapolda Sulteng Irjen Agus tidak berharap ada khatib yang membawa ceramah yang bernuansa radikal.
- Menag Sebut Masjid di IKN Bisa Dipakai untuk Salat Idulfitri 2025
- LPOI dan LPOK Ingatkan untuk Mewaspadai Metamorfosa Gerakan Radikalisme dan Terorisme
- IPW: Sebaiknya Kapolda Sulteng Menonaktifkan Kombes Dodi Darjanto
- Ini Dia Pelaku Utama yang Membuat 4 Tahanan Kabur dari Polsek Biromaru Sigi
- Rayakan Iduladha, Warga Semarang Tetap Santap Ketupat, Tak Hanya saat Idulfitri Saja
- Festival Ramadan HaloZakat 1445 Sukses, Heris: Bantu Mengentaskan Kemiskinan