Irjen Dedi Ajak Semua Pihak Bijak Menggunakan Medsos Pada Pemilu 2024
Di sisi lain, juga ada pemahaman yang belum tuntas soal menjaga toleransi dan eksistensi tiap identitas dalam ruang lingkup NKRI.
Untuk itu, Bawaslu akan mengoptimalkan pengawasan dengan melibatkan masyarakat dan mengoptimalkan gugus tugas pengawasan.
"Masyarakat harus proaktif mencari kebenaran, turut menyebarkan informasi benar dan positif terkait pemilu, dan melaporkan jika melihat pelanggaran," katanya.
Dalam kesempatan kali ini Kepala Biro Multimedia Divisi Humas Polri Brigjen Pol. Gatot Refly Handoko mengatakan atensi publik terhadap pelaksanaan Pemilu 2024 cukup tinggi.
Tercatat ada 3.976 mention (penyebutan) tentang pemilu sejak 1 Januari lalu. Sayangnya, penyebutan tentang pemilu didominasi hoaks.
"Banyak yang menggunakan anonymous (nama samaran)," kata Brigjen Pol. Gatot.
Dia lantas memaparkan lima narasi ujaran kebencian yang mendominasi media sosial belakangan ini.
Pertama, sistem pemilu tertutup adalah kemunduran demokrasi.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengajak semua pihak bijak menggunakan media sosial pada pelaksanaan Pemilu 2024.
- Herwyn Minta Jajaran Bawaslu Daerah Terus Bangun Komunikasi
- Tim Pram-Doel Kecam Pernyataan Bernuansa SARA Menteri Maruarar Sirait
- Namanya Dicatut Oknum Wartawan di Sejumlah Daerah, Edi Lemkapi Bakal Lapor Polisi
- Menjelang Masa Tenang dan Pencoblosan, Herwyn Inspeksi Kesiapan Pengawas Pemilu se-Banyumas
- Bawaslu DKI Didesak Tindaklanjuti Dugaan Aliran Dana Judol ke Tim Kampanye Paslon
- Bagja: Bawaslu Tangani 137 Permohonan Sengketa Paslon Pilkada