Irjen Fadil Imran Membeber Modus Para Preman Tanjung Priok, Detail, Jumlah Uang Lumayan Besar
jpnn.com, JAKARTA - Jajaran Polda Metro Jaya membekuk 24 orang preman yang diduga pelaku pungutan liar (pungli) yang kerap beraksi di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran mengatakan, puluhan orang yang diamankan itu tergabung dalam empat kelompok jasa pengamanan dan pengawasan.
"Modus operandi menarik pungli dari masyarakat, dari pengusaha truk dengan total ada 24 orang yaitu dari jasa pengamanan dan pengawalan kelompok Bad Boy," kata Fadil di Polda Metro Jaya, Kamis (17/6).
Mantan Kapolda Jawa Timur itu menambahkan, para pelaku yang tergabung dalam empat kelompok meminta uang ke perusahaan jasa pengangkut barang sebesar Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk satu kendaraan yang dibayar per bulan.
Fadil menjelaskan, setelah membayar, para pelaku menempelkan stiker di mobil kontainer yang kerap melintas di kawasan Tanjung Priok.
Tujuannya, memberikan tanda kepada asmoro yang biasa melakukan kejahatan modus pembegalan hingga bajing loncat.
Asmoro merupakan sebutan untuk para pelaku premanisme di kawasan Tanjung Priok, yang merupakan singkatan dari asal moro atau asal datang.
"Mereka yang sudah membayarkan uang dengan dalih untuk pengamanan tidak akan diganggu dalam perjalanan itu karena sudah ditandai stiker," ujar Fadil.
Polisi membekuk 24 preman yang diduga pelaku pungli yang kerap beraksi di Pelabuhan Tanjung Priok, simak penjelasan Irjen Fadil Imran.
- Setelah Viral Pungli Parkir di Bandung Zoo, Trotoar Tamansari Bersih dari Kendaraan
- Pungli Parkir di Kebun Binatang Bandung, Bus Pariwisata Digetok Tarif Rp 150 Ribu
- Pelaku Getok Parkir Kebun Binatang Bandung Dipulangkan Seusai Diperiksa Satgas Saber Pungli
- Menteri Imipas Agus Andrianto Bertekad Sikat Pungli-Penyelundupan Narkoba di Lapas
- Bea Cukai Resmikan Pemberlakuan 10 Alat Pemindai Peti Kemas di Pelabuhan Tanjung Priok
- Kabid SMK di NTB Tertangkap Tangan Lakukan Pungli