Irjen Fadil Imran Sebut 1,2 Juta Warga Meninggalkan Jakarta

jpnn.com, JAKARTA - Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengatakan sekitar 1,2 juta warga meninggalkan Jakarta selama periode larangan mudik Lebaran 2021.
"Seperti anda ketahui bersama di Kedungwaringin maupun melalui tol, diperkirakan jumlah masyarakat Jakarta yang keluar dari Jakarta sekitar 1,2 juta," kata Irjen Fadil Imran di Polda Metro Jaya, Selasa (11/5).
Angka tersebut dikonfirmasi oleh Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Sambodo Purnomo Yogo.
Sambodo mengatakan angka warga yang meninggalkan Jakarta bahkan telah mencapai 1,5 juta orang.
Menurut dia, angka itu diperoleh dari data operator tol yang mencatat ada 360 ribu kendaraan keluar Jakarta pada periode 1-10 Mei 2021.
"Belum ditambah para pemudik sepeda motor yang malam tadi sudah malam keempat mencoba menembus pos penyekatan. Belum ditambah penumpang udara dan kapal laut sehingga total kisaran 1.5 juta," kata Sambodo.
Polda Metro Jaya bersama Kodam Jaya telah menggelar rapat koordinasi (rakor) pengamanan arus balik Lebaran 2021 atau Idulfitri 1442 Hijriah.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman mengatakan jajarannya nantinya akan melakukan penelusuran (tracing) dan pendataan kepada para pendatang dan pemudik yang kembali untuk memastikan tidak ada yang positif Covid-19.
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran mengungkap bahwa ada sekutar 1,2 juta warga meninggalkan Jakarta. TNI dan Polri sudah berkoordinasi mengantisipasi arus balik pemudik.
- Erick Thohir Bicara soal Diskon Harga Tiket Pesawat pada Mudik Lebaran 2025
- KAI Sebut 73 Ribu Tiket Kereta Api Mudik Lebaran 2025 Sudah Terpesan
- Hore, Pemerintah Bakal Gratiskan Tarif Tol Periode Lebaran 2025
- Catat, Program Mudik Gratis BUMN Bakal Dilanjutkan Lagi
- Soal Persiapan Arus Mudik Lebaran, Menko AHY Bilang Begini
- 4 Ajudan Presiden Prabowo Sosok Mumpuni