Irjen Ferdy Sambo Marah, Putri Menangis, Analisis Reza Ada Skandal Cinta Terlarang
jpnn.com - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel membeber analisis tentang korelasi tangisan Putri Candrawathi hingga kemarahan Irjen Ferdy Sambo yang berujung pembunuhan berencana terhadap Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Analisis ini disampaikan Reza setelah melihat gelagat istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dan penjelasan mantan kadiv Propam Polri itu kepada penyidik tentang motif pembunuhan Yosua.
Diketahui, skenario awal soal pelecehan seksual terhadap Putri Candrawathi yang dibangun Irjen Sambo telah runtuh dengan penetapan istrinya itu sebagai tersangka pembunuhan berencana.
Kalau bukan pelecehan seksual, lantas apa yang membuat Putri menangis dan Irjen Sambo marah saat rapat singkat membahas penembakan Brigadir J bersama Brigadir Ricky Rizal dan Bharada E?
"Konten dewasa seperti perkataan Menko Polhukam (Mahfud MD), sepertinya mulai terkuak kebenarannya," ujar Reza kepada JPNN.com, Sabtu (20/8) malam.
Nah, Reza pun membeber analisisnya saat ditanya tentang konten dewasa dimaksud ketika dihubungi pada Minggu (21/8).'
"Putri, saat diperiksa LPSK, mengatakan 'malu, mbak, malu'," kata penyandang gelar MCrim (Forpsych-master psikologi forensik) dari Universitas of Melbourne Australia itu.
Lantas, Reza menarik ingatannya pada peristiwa yang terjadi di belakang, yakni ketika Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto yang sudah dicopot bicara tentang pelecehan seksual.
Reza Indragiri menganalisis tangisan kemarahan Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi sebelum Brigadir J ditembak. Ada benang merah skandal cinta terlarang.
- Hubungan Terlarang Bu Guru dengan Muridnya, Punya Anak, Terungkap karena Wajah Mirip
- Kasus Pelecehan Seksual Sesama Jenis di Mataram, Polda NTB Minta Dukungan Puslabfor
- KPK Geledah Rumah Hasto, Ronny PDIP: Tidak Ditemukan Bukti Signifikan
- PDIP Sebut Penggeledahan KPK di Kediaman Hasto Sebagai Drama
- LPSK Bakal Temui Keluarga Korban Penembakan oleh Oknum TNI AL
- Kasus Pelecehan Turis Singapura di Braga Bandung Berakhir Damai