Irjen Iqbal: Mereka Memang Berniat Berjihad pada 21 dan 22 Mei
jpnn.com, JAKARTA - Polri memastikan bahwa aksi damai yang berlangsung pada Selasa (21/5) dan Rabu (22/5) ditunggangi massa perusuh dari dua kelompok berbeda. Satu kelompok diduga terafiliasi dengan ISIS. Mereka ingin menebar teror.
Sedangkan kelompok lainnya menguasai senjata api ilegal. Kelompok ini berniat membikin kerusuhan supaya masyarakat antipati kepada aparat dan pemerintah.
Menurut Kepala Divisi Humas Polri Irjen Mohammad Iqbal, kelompok pertama bernama Garis. ”Itu adalah Gerakan Reformis Islam,” ungkap Mohammad Iqbal.
Mereka berasal dari luar Jakarta. Aksi damai sengaja mereka tunggangi untuk beraksi. ”Mereka memang berniat berjihad pada aksi unjuk rasa 21 dan 22 Mei,” ujarnya.
BACA JUGA: Sandiaga Uno Diiming-imingi Jabatan Menteri? Prabowo Apa?
Keterangan tersebut disampaikan Iqbal berdasar penjelasan sejumlah tersangka yang sudah diamankan oleh aparat kepolisian. Di antara tersangka itu ada anggota Garis. ”Kami menemukan bukti-bukti yang sangat kuat,” ujar dia.
Tidak hanya terafiliasi ISIS, kelompok itu pernah mengirimkan kader ke Suriah. Ketua dewan syuro Garis juga bukan orang sembarangan. ”Salah satu ketua dewan syuro-nya Ustad ABB,” imbuhnya. ABB yang dimaksud Iqbal adalah Abu Bakar Ba’syir.
Iqbal menjelaskan bahwa kelompok kedua yang menguasi senjata api ilegal lagi-lagi kembali ditangkap oleh aparat kepolisian. ”Kemarin (Rabu) juga sudah diamankan tiga tersangka yang membawa dua senjata api,” jelas dia.
Massa perusuh berasal dari luar Jakarta, berniat berjihad pada aksi unjuk rasa 21 dan 22 Mei.
- Muhammad al-Julani Jadi Sosok Penting Penggusur Bashar al-Assad, Inilah Profilnya
- Polisi Turki Tahan 72 Orang yang Diduga Anggota ISIS
- Tangkap Residivis Teroris, Densus 88 Temukan Barang Bukti Ini
- Bela Ukraina, Amerika Sebut Kelompok Ini Dalang Pembantaian di Moskow
- Dunia Hari Ini: Dugaan Alasan ISIS Melakukan Aksi Bom Mematikan di Filipina
- Densus 88 Tangkap 27 Terduga Teroris di Jakarta, Jawa Barat, dan Sulteng