Irjen Kenedy Ungkap Peran Tersangka Pembuatan Ekstasi, Ada yang Belajar dari Lapas

jpnn.com, PEKANBARU - Para peracik pil ekstasi yang ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) RI ternyata mendapatkan ilmu dari lapas. Selama ini, kedua tersangka, Iman Santoso dan Herman Kelly, sudah memproduksi ribuan pil ekstasi.
Deputi Pemberantasan BNN RI Irjen Kenedy pihaknya menemukan sejumlah peralatan yang digunakan dua pelaku untuk membuat pil ekstasi setelah melakukan penggerebekan.
“Ini masih manual (pembuatannya) dilakukan, tetapi luar biasa sekali karena sudah ribuan yang dia produksi dengan barang bukti 2.385 butir ekstasi dari tangan tersangka Iman Santoso dan Herman Kelly,” kata Kenedy di lokasi penggerebekan Rabu (26/10).
Dalam pembuatan barang haram itu, Iman berperan meracik, sedangkan Herman mencetak ekstasi.
“Otaknya adalah Iman. Dia gurunya belajar dari Lapas Gobah waktu dia dipenjara. Di sana dia dapat ilmunya, yang beri pelajaran abangnya dan sudah meninggal,” beber Kenedy.
Selama beroperasi, keterangan sementara yang diperoleh penyidik BNN bahwa dua pelaku sudah berhasil mencetak ribuan pil ekstasi.
“Produksi dari September 2022 sampai sekarang sehari bisa memproduksi 300 butir pil ekstasi. Sudah ada 5 ribuan yang beredar, tetapi kami yakin lebih dari itu,” ucap Kenedy.
Dua orang tersebut terindikasi sindikat dari jaringan Bengkalis dan ada kaitannya dengan yang diungkap oleh BNN tiga bulan lalu.
Dalam pembuatan barang haram itu, Iman berperan meracik, sedangkan Herman mencetak ekstasi.
- Polda Riau Sikat Penjahat Lingkungan, Selamatkan Rp 221 Miliar Kerugian Negara
- Marak Balap Liar di Pekanbaru, 23 Kendaraan Diamankan
- Pemilik 9,8 Kg Sabu-Sabu dan 30 Ribu Pil Ekstasi Masih Bebas Berkeliaran
- Awal 2025, Polres Musi Rawas Musnahkan 420 Gram Sabu-Sabu dan 166 Butir Ekstasi
- 4 Kali Terjerat Kasus Narkoba, Fariz RM Terancam 20 Tahun Penjara
- Pekanbaru Kota Bertuah Dipenuhi Sampah, ke Mana Pemerintah?