Irjen Lotharia Latif: Kejadin Ini Harus Menjadi yang Terakhir di NTT
jpnn.com, KUPANG - Seorang pelajar SMP Negeri Padang Panjang, Kecamatan Alor Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, berinisial MM (13), dianiaya oleh oknum gurunya pada 16 Oktober 2021 lalu.
Pelajar itu sempat dirawat intensif di rumah sakit, namun pada Selasa (26/10) pagi meninggal dunia.
Oknum guru berinisial SK telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan oleh pihak kepolisian.
Kapolda NTT Irjen Lotharia Latif mengharapkan kejadian penganiayaan terhadap seorang pelajar oleh gurunya di Kabupaten Alor yang berujung pada meninggalnya pelajar itu tidak terjadi lagi di provinsi tersebut.
"Kejadian ini harus menjadi pembelajaran yang mahal dan menjadi yang terakhir di NTT," kata Irjen Lotharia Latif kepada ANTARA di Kupang, NTT, Rabu (27/10).
Jenderal bintang dua itu menambahkan kasus ini ditangani oleh penyidik dari Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Alor, NTT.
Kapolda sudah memerintahkan Kapolres Alor untuk menangani kasus itu secara profesional dan profesional, serta memproses hukum oknum guru tersebut.
"Saya mengingatkan agar kejadian tersebut tidak terulang lagi di NTT ini,” ujarnya.
Irjen Lotharia Latif menegaskan penganiayaan guru terhadap muridnya di Kabupaten Alor menjadi yang terakhir di NTT.
- Polisi Kantongi Bukti Rekaman CCTV Dugaan Penganiayaan yang Dilakukan Chandrika Chika
- Konon Chandrika Chika dalam Kondisi Mabuk, Polisi Dalami Motif Dugaan Penganiayaan
- Korban Dugaan Penganiayaan Chandrika Chika Diperiksa Polisi, Begini Kondisinya
- Pemkab Biak Numfor Merealisasikan Pembayaran Tunjangan Sertifikasi Guru 2024
- Juhana: Jangan Sampai Ada Kisah Oemar Bakri di Kota Bogor
- Penikam dan Penggorok Leher Guru di Kampar Tertangkap