Irjen Ribut soal Pengamanan Pilkada: Pahami Serius Aturan & Menghadapi Massa

Irjen Ribut menekankan kepada seluruh anggotanya dalam menghadapi kericuhan dalam aksi unjuk rasa dapat melakukan tindakan harus sesuai koridor yang ditentukan.
"Ini kepentingan melindungi, apa pun yang terjadi Jawa Tengah tetap aman, nyaman, dan kondusif," ujarnya.
Sementara itu, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Deddy Suryadi meyakini simulasi ini menunjukkan kesiapan Jateng dalam menghadapi Pilkada 2024 November mendatang.
"Saya yakin dengan kerja sama masyarakat bisa melakukan pesta demokrasi dengan baik, mudah-mudahan jangan sampai terjadi seperti di lapangan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, hadir Wakil Ketua Komnas HAM Pramono Ubaid Tantowi yang menekankan pentingnya upaya preemtif dan preventif dalam pengendalian massa.
"Harapan jangan sampai ada kekerasan yang sifatnya masif karena itu fungsi preemtif, preventif," ujarnya.
Pramono mencatat dalam peraturan Kapolri saya banyak sekali prosedur pengendalian massa, penanganan anarki, hingga standar hak asasi manusia di dalam kebijakan kepolisian.
Dengan landasan itu, dia berharap simulasi pengamanan yang mengedepankan tanpa kekerasan dapat menjadikan Pilkada serentak sebagai pesta demokrasi yang berlangsung jujur, aman, dan damai.
Soal pengamanan Pilkada Serentak, Irjen Ribut minta anggotanya memahami serius aturan dan tahapan menghadapi massa.
- Mendagri Tito Ungkap Total Anggaran PSU Pilkada 2024 Rp 719 Miliar
- Spei Yan dan Arnold Dilantik, Pilkada Pegunungan Bintang Disebut Tanpa Pelanggaran
- OSO Minta Kepala Daerah yang Diusung Hanura Penuhi Janji Kampanye ke Rakyat
- Rahmat Saleh Ingatkan Pemerintah Soal Anggaran Pengamanan PSU
- Ahli Kepemiluan Usul Ambang Batas Maksimal 50 Persen di Pilpres dan Pilkada
- Putusan MK Perintahkan PSU di Boven Digoel, KPU Merasa Sudah Sesuai Aturan