Irma Hariawang, Peneliti Candi Borobudur yang Dikaitkan dengan Ilmu Astronomi
Ternyata Ada Hubungan Antara Stupa dan Penentuan Awal Musim
Selasa, 05 Juli 2011 – 00:25 WIB
Untuk menjawab semua pertanyaan itu, dia mulai mengukur orientasi candi terhadap arah mata angin. Jatuhnya bayangan stupa utama juga diukur. Terakhir, timnya juga berusaha menguak makna relief bulan-tujuh lingkaran-matahari di arah utara Candi Borobudur.
Ternyata benar, kemegahan Candi Borobudur tidak hanya sebatas kenyataan saat ini. Penempatan stupa maupun relief di dinding candi ternyata memiliki keterkaitan dengan ilmu perbintangan. "Stupa utama candi berfungsi sebagai gnomon (alat penanda waktu) yang memanfaatkan bayangan sinar matahari," terangnya.
Tidak hanya itu, Irma dan tim juga yakin bahwa tata letak antarstupa memiliki tujuan atau makna tertentu. Nah, dari jatuhnya bayangan stupa itu menunjukkan awal musim atau mangsa tertentu sesuai dengan Pranatamangsa (sistem perhitungan musim Jawa).
Untuk bisa mendapatkan semua itu, tim terlebih dahulu menentukan bayangan lurus stupa utama saat matahari berada di garis khatulistiwa. Pengukuran itu menunjukkan bahwa posisi Borobudur tepat dengan arah mata angin. "Mengagumkan, arahnya benar-benar tepat dan akurat," katanya.
Mungkin sudah cukup banyak orang yang meneliti Candi Borobudur. Tapi, yang dilakukan Irma Hariawang termasuk langka dan unik. Sebab, dia meneliti
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara