Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Tekanan Bola Mata Meninggi karena Banyak Menangis
Senin, 09 Januari 2012 – 01:51 WIB

Irma Hikmayanti, Pencetus English Competition Pertama untuk Tuna Netra Indonesia
Irma tahu, saat itu telah tiba. Sejak kecil, dia sudah diwanti-wanti dokternya agar siap untuk kondisi terburuk. Buta total. "Saya raba ponsel, waktu itu belum ada program talks, saya hafalkan saja keypad, saya sms adik di Amerika. Isinya singkat call me," tuturnya.
Beberapa detik, Mila langsung telpon. Keduanya menangis sesenggukan. Kesedihan Irma memang berganda, kehilangan ayah yang sangat disayang, dan kehilangan penglihatan. Mereka saling menguatkan.
Bulan Mei 2008, Irma dan ibunya pergi ke Yayasan Mitra Netra. Dia belajar orientasi dari nol menjadi seorang tuna netra. Mulai cara berjalan dengan bantuan tongkat, mengetik dengan komputer bicara, dan belajar braile.
Karena kemampuan bahasa Inggris Irma yang sangat fasih, mulai 2009, Irma mengajar di Mitra Netra. Konsepnya sama persis dengan orang normal. Mulai belajar grammar, reading, listening, maupun conversation. "Saya gunakan lagu-lagu karena memang tuna netra biasanya lebih tajam pendengarannya," kata Irma.
Nikmat penglihatan Irma dicabut perlahan sejak SD hingga benar-benar hilang empat tahun lalu. Namun, kondisi buta total tak menghalanginya menjadi
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu