Irma Suryani Chaniago Berang, Kementan Tak Dilibatkan Tetapkan HPP Gabah

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati pangan dari Partai NasDem, Irma Suryani Chaniago menyayangkan soal penetapan harga pembelian untuk gabah dan beras terbaru yang mulai berlaku 27 Februari 2023.
Pasalnya, kata Irma dalam proses penentuan itu tidak melibatkan pihak Kementerian Pertanian (Kementan).
Menurutnya, penetapan tersebut secara tidak langsung memiliki dampak buruk terhadap kondisi petani dan produksi yang secara kewenangan ada di Kementan.
"Selama ini tidak pernah pemerintah tetapkan harga tertinggi. Namun, HET harganya terendah. Jelas ini dampak buruk terhadap petani kita. Karena itu saya menyayangkan kenapa tidak melibatkan Kementan sih dalam mengambil suatu keputusan," kara Irma dalam keterangannya, Selasa (28/2)
Menurutnya, kenaikan harga gabah yang terjadi saat ini bisa dibilang wajar karena pada saat produksi petani mengeluarkan biaya tambahan akibat kenaikan BBM yang berdampak pada naiknya harga pupuk.
Namun, pemerintah melalui Kementan harus tetap menjamin ketersediaan pupuk berlimpah.
Bagi Irma, penetapan harga tersebut membuat para petani terus mengalami kerugian besar.
Seharusnya, kata Irma, yang diatur Bappenas ialah harga beras konsumen, bukan harga gabah.
Pemerhati pangan dari Partai NasDem Irma Suryani Chaniago menyayangkan penentuan HPP gabah tidak melibatkan Kementan
- Kementan Beri Bimtek dan Sertifikasi Kompetensi untuk Juru Sembelih Halal
- Wamentan Sudaryono Ingin Ekspor Pertanian ke Eropa Meningkat Agar Petani Sejahtera
- Polres Serang & Petani Gelar Panen Raya Jagung di Lahan Seluas 10 Hektare
- Serapan Gabah Lampaui Target, Indonesia Aman dari Darurat Pangan
- Regenerasi Petani Muda, Kementan Resmi Buka PMB Polbangtan dan PEPI 2025
- Mengembangkan Keterampilan Petani Nunukan demi Mewujudkan Swasembada Pangan