Irman Bantah Penyusunan Pidatonya Berbiaya Rp 170 Juta
Senin, 15 Agustus 2011 – 23:56 WIB
Irman mengakui DPD sering menggelar acara akhir pekan dengan menyewa hotel tetapi tidak ada kaitanya dengan penyusunan draft pidato tersebut. "Setahu saya tidak ada pengeluaran anggaran (Rp 170 juta) untuk menyusun pidato itu," tandasnya.
Baca Juga:
Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Komite Pemilih Indonesia (TePi Indonesia), menilai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah melakukan pemborosan anggaran negara.
Pemborosan itu dalam teknis penyusunan pidato Ketua DPD Irman Gusman yang akan menyampaikan pidato sebagai tuan rumah bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (16/8) besok, yang memakan biaya hingga Rp 170 juta. "Ini merupakan pemborosan uang negara yang luar biasa. Tidak berlebihan jika kita katakan pidato dia (Irman Gusman) sebagai pidato termahal dalam sejarah parlemen Indonesia," ujar Koordinator Formappi, Sebastian Salang.
Sebastian mengungkapkan, angka Rp 170 juta itu didapatkan setelah timnya melakukan investigasi. Dalam proses menyusun pidato tersebut, DPD menyewa tempat khusus di Hotel Intercontinental selama dua hari. Menurutnya, DPD juga menyewa tiga tempat pertemuan di hotel tersebut. Untuk menyewa bussiness center selama 16 jam, DPD mengeluarkan lebih kurang 800 dollar AS. Adapun, harga kamar yang digunakan Rp 1.080.000 /kamar/anggota dan disewa untuk 30 anggota. (kyd/jpnn)
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman membantah adanya pengeluaran anggaran sampai Rp 170 juta dalam penyusunan pidatonya yang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pramono-Rano Bisa Menang Satu Putaran Jika Anak Abah-Ahoker Bersatu
- Maruarar Sirait: Suara Jokowi-Prabowo Bersatu Dukung Ridwan Kamil
- Prof Andi Asrun Beber Pola Sengketa Pilkada, Ada Gosip Dibawa ke MK
- Pramono Dinilai Samarkan Dukungan PDIP dan Megawati karena Faktor Ahok
- Tokoh Islam Pendukung Anies Ramai-Ramai Dukung Ridwan Kamil-Suswono
- LKPI: Mayoritas Warga Bekasi Pilih Tri Adhianto-Abdul