Irman Gusman: Sekolah Ya Nak, Saya Biayai

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman meminta Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah agar mendata anak-anak usia sekolah yang terpaksa putus sekolah. Mereka yang putus sekolah karena orang tuanya terkendali masalah uang.
Permintaan tersebut disampaikan Irman Gusman saat mengunjungi "Ruang Baca dan Kreatifitas Tanah Ombak" di Jalan Purus III, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu lalu.
“Kita tentu senang melihat bakat seni, kecerdasan dan minat baca yang dimiliki oleh anak-anak di sanggar ini. Tapi, senang saja tidak cukup, sebab di antara anak-anak ini ternyata ada yang terpaksa putus sekolah karena alasan keterbatasan uang," kata Irman Gusman.
Padahal, lanjutnya, konstitusi sudah memerintahkan kepada penyelenggara negara untuk menanggung seluruh biaya pendidikan hingga 12 tahun.
“Dalam kaitan itu, saya minta betul Walikota Padang menginventarisir anak-anak putus sekolah ini dan wajib mengembalikan mereka ke bangku sekolah. Itu perintah konstitusi," tegas Irman Gusman.
Menurut Irman, saat menyaksikan drama singkat yang ditampilkan oleh anak-anak "Ruang Baca dan Kreatifitas Tanah Ombak" ini, tidak sedikit pun terlihat dari wajah mereka dalam posisi putus sekolah.
“Tapi, setelah saya berdiolag dengan menunjuk salah satu dari mereka, ternyata anak ini, Sri namanya baru putus sekolah dua setengah bulan lalu. Dia sebelumnya adalah pelajar SMPN 24 Kota Padang. Sekolah lagi ya nak, saya yang biayai," pinta Irman Gusman.
Menurut senator asal Sumatera Barat itu, sesungguhnya banyak Sri yang lainnya membutuhkan uluran tangan Negara untuk menyelamatkan masa depan mereka.
JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Irman Gusman meminta Walikota Padang Mahyeldi Ansharullah agar mendata anak-anak usia sekolah yang
- Siswa Kelas 2 SD Asal Tegal Sumbang Medali Emas Olimpiade Matematika di Thailand
- Kemdiktisaintek: Penyaluran Beasiswa KIP Kuliah dan ADIK Sebelum Lebaran 2025
- Ruang Kelas Masa Depan Google Dilengkapi Perangkat Digital, Wujudkan Pendidikan Inklusif
- Fenomena #KaburAjaDulu Jadi Tren Anak Muda Merintis Karier di Luar Negeri
- G-Schools Indonesia Summit 2025 Ajak Insan Pendidikan Bijak Menggunakan Teknologi AI
- DIGITS Unpad dan Veda Praxis Bedah Tren GRC 2025 dalam Seminar Nasional