Ironi Perbatasan Disampaikan DPR
Komunikasi Seluler Gunakan Operator Milik Malaysia
Senin, 24 Oktober 2011 – 16:15 WIB
Selain masalah itu, kata Zulfadhli, akses transportasi atau jalan menuju Desa Temajuk juga terbatas. Menurut dia, hanya ada dua alternatif. Yaitu, pertama melalui jalur lintas Laut China Selatan dengan kapal motor yang hanya digunakan untuk mengangkut barang.
Baca Juga:
Kedua, lanjut dia, menelusuri jalan pantai Laut China Selatan dengan sepeda motor yan hanya bisa dilewati ketika air laut pasang turun atau surut. "Selang waktunya hanya enam jam sekali," lirih bekas Ketua DPRD Provinsi Kalbar, itu.
Masalah lain yang tak kalah memprihatinkan adalah komunikasi. Zulfadhli menegaskan, akses komunikasi hanya bisa menggunakan jaringan komunikasi yang dimiliki negara Malaysia. "Biaya satu kali SMS Rp4.500 dan biaya menelepon permenitnya Rp28 ribu hingga Rp30 ribu atau satu Ringgit Malaysia," sesalnya.
Ia menambahkan, jaringan komunikasi itu juga tidak selamanya mendapatkan signal. "Dengan kata lain harus naik ke bukit-bukit untuk mendapatkan jaringan satelit Malaysia. Padahal pesan kedinasan tidak jarang dilakukan melalui jaringan telekomunikasi, baik SMS atau telepon," ungkapnya. (boy/jpnn)
JAKARTA--Hasil pemantauan Komisi X DPR RI ke daerah perbatasan RI-Malaysia di Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat