Ironis, Jaksa Agung Sandera BW-Samad, Bareskrim Sandera Denny

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Presidium Indonesian Police Watch (IPW), Neta S Pane mempertanyakan profesionalisme Jaksa Agung. Sebab hingga saat ini berita acara pemeriksaan (BAP) mantan pimpinan KPK Bambang Widjojanto (BW) dan Abraham Samad tak kunjung dilimpahkan ke pengadilan.

Selain itu, Neta juga mengkritisi profesionalisme Bareskrim Polri, karena kasus dugaan korupsi yang melibatkan mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM Denny Indrayana tak kunjung dituntaskan untuk dilimpahkan ke kejaksaan.

“Tidak jelas sikap Jaksa Agung dan Bareskrim Polri ini, hingga nasib BW, Samad, dan Denny terkatung-katung dan tersandera. IPW berharap Jaksa Agung tegas dalam memberi kepastian hukum kepada BW dan Samad. Segera limpahkan BAP-nya ke pengadilan atau segera dihentikan kasusnya,” kata Neta, Kamis (7/1).

Begitu juga dengan Bareskrim Polri, perlu memberikan ketegasan, apakah kasus Denny Indrayana akan dilanjutkan atau tidak. Jika tidak, Bareskrim harus segera mengeluarkan SP3 untuk kasus itu.

Neta menjelaskan Denny sudah dijadikan tersangka. Terakhir awal November 2015 Denny datang ke Bareskrim mempertanyakan tentang pengajuan 5 saksi ahli pakar hukum yang disampaikannya. Sejak itu, kasus Denny tak ada kabar beritanya lagi. Apalagi setelah Kabareskrim Buwas dicopot dari jabatannya, kasus Denny seperti ditelan bumi.

“Jaksa Agung dan Bareskrim harus menjelaskan kepada publik tentang perkembangan dan nasib kasus yang menyangkut tiga tersangka tersebut. Penjelasan Jaksa Agung dan Bareskrim adalah sebuah penghargaan terhadap supremasi hukum dan kepastian hukum,” ujarnya.

Meskipun banyak pihak yang bermanuver agar kasus itu dihentikan, Neta meminta Jaksa Agung dan Bareskrim Polri harus bersikap profesional, cepat, dan tepat agar ketiga tersangka itu tidak tersandera dan publik tidak bertanya-tanya sampai kapan kasusnya dituntaskan.(fas/jpnn)