Irwan Curiga Jokowi Menyiapkan Gibran jadi Pengganti Anies Baswedan
jpnn.com, JAKARTA - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR Irwan Fecho mencurigai manuver Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengisyaratkan penolakan terhadap revisi UU Nomor 7/2017 tentang Pemilu.
Terlebih lagi sikap Presiden Ketujuh RI itu diikuti sejumlah partai koalisi pemerintah di DPR yang menarik dukungan terhadap revisi UU Pemilu tersebut.
"Ini tentu akan menjadi banyak pertanyaan masyarakat karena inkonsistensi pemerintah dan parlemen," ucap Irwan dalam keteranganya di Jakarta, Kamis (11/2).
Dia juga memastikan fraksi Demokrat di DPR konsisten dengan revisi UU Pemilu, dan pelaksanaan Pilkada pada 2022 -2023 mendatang.
"Kami di Partai Demokrat konsisten mendukung revisi UU Pemilu dan menolak Pilkada 2022-2023 ditunda ke tahun 2024,"
Menurut wasekjen DPP Partai Demokrat itu, kecurigaan bahwa pemerintah dan parlemen hanya memikirkan kepentingan kekuasaan semata sangat susah untuk dibantah.
"Apalagi revisi UU Pemilu ini kan sejatinya adalah kehendak seluruh fraksi di parlemen ditandai dengan masuknya RUU Pemilu dalam prolegnas prioritas," tegas legislator asal Kalimantan Timur itu.
Selain itu, Irwan juga bertanya-tanya mengapa setelah pertemuan Presiden Jokowi dengan eks tim suksesnya di Pilpres 2019 berlangsung, mayoritas partai koalisi pemerintah di DPR ikut bermanuver.
Irwan Fecho mengaitkan perubahan sikap Presiden Jokowi terhadap revisi UU Pemilu dengan Gibran Rakabuming Raka.
- Hasto Tersangka Seminggu setelah Jokowi Dipecat PDIP, Apa Kaitannya?
- Masuk Gang Dame Medan, Wapres Gibran Bagikan Paket Sembako ke Warga
- Wapres Gibran Tinjau Kesiapan Infrastruktur Transportasi Menjelang Nataru
- Respons Takmir Masjid soal Viral Paspampres Usir Jemaah saat Gibran Jumatan di Semarang
- Dipecat PDIP, Gibran Merespons
- Respons Gibran Seusai Dipecat PDIP: Kami Menghargai & Menghormati Keputusan Partai