Isak-tangis Iringi Kepergian Gus Dur

Presiden Rapat hingga Malam, Diusulkan jadi Pahlawan Nasional

Isak-tangis Iringi Kepergian Gus Dur
JENAZAH - Para pengunjung, pengikut dan sanak kerabat, berdesakan di sekitar keranda yang membawa jenazah mantan presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) di RSCM, Jakarta, Rabu (30/12) malam. Foto: Zulhakim/JPNN.
Hasyim menilai, segenap bangsa Indonesia merasakan kehilangan tokoh reformis, demokratis dan humanis itu. Tak hanya umat Islam, semua lapisan masyarakat menurutnya akan merasa kehilangan. "Kita semua kehilangan," ujarnya.

Ungkapan senada juga ditegaskan mantan Danjen Kopasus, Prabowo Subianto. Ia mengaku, dirinya merasa sangat kehilangan dengan meninggalnya tokoh karismatik itu. "Yang jelas, semua rakyat Indonesia kehilangan pemimpin Islam yang berwawasan kebangsaan," ujarnya di lokasi yang sama.

Selain mereka, sejumlah tokoh lain nampak hadir di sekitar RSCM pada saat melepas jenazah Gus Dur. Di antaranya seperti Ketua MK Mahfud MD, Ketua MA Harifin A Tumpa, KH Zainudin MZ, Menkeu Sri Mulyani Indrawati, anggota DPR RI Idrus Marham, Gubernur DKI Fauzi Bowo, mantan Menlu Alwi Shihab, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Wahyono, Menkumham Patrialis Akbar, Menkes Endang Rahayu Sedyaningsih, selebriti Dorce Gamalama, serta puluhan ulama dan pejabat di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Usulan jadi Pahlawan Nasional

Dari istana, Presiden SBY pun lantas memimpin rapat mendadak bersama sejumlah menteri KIB II, membicarakan prosesi pemakaman Gus Dur. "Ya, presiden minta penjelasan dari Menkes tentang wafatnya Gus Dur. Seperti lazimnya, pemakaman mantan Presiden dibicarakan secara kenegaraan," kata Jubir Presiden, Julian Pasha.

JAKARTA - Isak-tangis keluarga dan kerabat mengiringi berpulangnya mantan presiden RI, KH Abdurrahman Wahid, atau yang lebih akrab disapa Gus Dur.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News