Isi Brankas Tua Peninggalan Belanda Masih Misterius
Rabu, 19 September 2018 – 04:55 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Di Surabaya terdapat banyak brankas tua peninggalan Belanda. Brankas yang berukuran jumbo itu tidak pernah dibuka. Tidak ada yang tahu pasti apa isinya. Brankas ukuran jumbo bisa dilihat di sejumlah gedung yang pernah difungsikan sebagai bank. Salah satunya di gedung Jawa Pos, Jalan Kembang Jepun Nomor 167-169, yang saat ini digunakan untuk kantor koran Radar Surabaya.
Brankas-brankas itu terletak di lantai 1 dan 2. Di lantai 1 ada satu brankas. Ukurannya 3 x 4 meter. Dua brankas lagi berada di lantai 2. Ukurannya 4 x 6 meter. Ketiganya tidak bisa dibuka.
Gedung tersebut bekas kantor De Uniebank Voor Nedherland En Koloniel yang dibangun awal 1900-an. Brankas-brankas itu diperkirakan peninggalan bank. Meski begitu, kuncinya tidak ikut ditinggalkan.
Jawa Pos berupaya mencari tahu informasi tentang brankas-brankas tersebut. Sejumlah pemerhati sejarah dan akademisi mengaku tidak tahu-menahu tentang brankas tua yang tidak pernah dibuka itu. Mereka hanya menduga-duga isinya. Sementara itu, sebagian lagi khawatir jika brankas diubah akan merusak bangunan dan menghilangkan nilai sejarahnya.
Brankas yang sama berada di De Javasche Bank Surabaya. Ada satu pintu brankas di bagian belakang tempat penyimpanan uang yang tidak bisa dibuka. Pengelola menduga, jika terbuka, pintu itu nanti menghubungkan dengan ruang utama penyimpanan uang.
Risky Jayanto, seorang penjaga De Javasche Bank, juga penasaran dengan pintu tersebut. Pengelola tidak pernah membukanya. Selain kuncinya hilang, keamanan pintu brankas dilengkapi dengan sandi. "Jadi, tidak mungkin bisa dibuka," katanya.
Tidak puas dengan jawaban tersebut, Jawa Pos kemudian mencocokkan tulisan yang masih menempel di pintu brankas. Di pintu besi tersebut tertulis "LIPS" dan DORDRECHT (HOLLAND). LIPS diketahui sebagai pabrik yang memproduksi brankas di Belanda. Lokasinya di Kota Dordrecht.
Isi brankas tersebut menjadi misteri sampai kapan pun. Apalagi De Javasche Bank pernah digunakan untuk menyimpan 60 ton emas batangan
BERITA TERKAIT
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Kantor KPU Morowali Sulteng
- Pj Wali Kota Pekanbaru serta 2 Wanita Dibawa KPK ke Jakarta, Lihat!
- Anggota DPR RI Minta Pemda Sumsel Dorong Masyarakat Gunakan LRT
- Penantian Panjang Warga Tamansari Bandung Bisa Tempati Rumah Deret
- Jasad Pria Lansia Ditemukan Tersangkut di Bendungan PLTA Ubrug Sukabumi
- Kinerja Pelayanan Publik Pemda di Jateng Oke, Ombudsman Beri Apresiasi