Isi Surat yang Diduga Ditulis Mahasiswa Unair Sebelum Tewas, Aduh, Memilih Mati

Aku memilih apa yang aku pilih dalam hidup ini. Aku tidak melihat masa depanku sendiri. Aku tahu seberapa besar kamu mencintaiku. Ini bukan salahmu. Aku tidak menyalahkanmu. Maaf aku tidak bisa mencintaimu kembali. Maaf aku tidak bisa melindungimu.
Untuk saudara laki-laki dan perempuanku
Aku berharap kalian tidak pernah berakhir seperti aku. Kalian mungkin melihat aku sebagai anak yang pintar. Aku tidak sepintar itu. Aku adalah orang yang bodoh yang tak pernah melihat dunia yang sebenarnya.
Aku telah buta selama ini dan telah memberi kalian semua harapan palsu. Dunia ini kejam. Ingat itu. Aku mencintai kalian. Tapi aku tidak bisa bertahan sejak aku berhenti berharap. Sudah terlambat sekarang.
Jika seluruh dunia mempertanyakan, aku tidak melihat ada harapan. Aku ingin bertahan di sana
Untuk Paman
Terima kasih telah membukakan mataku untuk melihat dunia yang kejam ini. Tetapi anak bodoh dan rapuh yang kamu cintai ini tidak bisa menanggung kenyataan ini. Aku memilih pergi. Maaf aku pengecut. Aku tak cerdas aku tak bijaksana. Kamu bilang aku salah. Aku melihat tak ada masa depan dan juga kesuksesan.
Untuk Sahabatku
Dari isi surat yang diduga ditulis oleh salah satu mahasiswa Unair itu, muncul dugaan adanya bunuh diri.
- LPSK Diminta Lindungi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK
- Perang Sarung di Pekanbaru Berujung Maut, 4 Orang Ditangkap
- Siswa SMP di Bengkalis Tewas Terbakar di Rumah, Innalillahi
- Pengendara Ninja Tewas Akibat Kecelakaan Beruntun
- Lawan Arus, Pemuda Tewas Mengenaskan di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru
- Sebelum Tewas dan Mayat Dicor Semen, JS Sempat Ribut dengan Pelaku