Isi Tritura Dianggap Masih Relevan
Janji Kampanye SBY-Boediono Tak Terealisasi, Tritura Bakal Bergulir Lagi
Selasa, 10 Januari 2012 – 09:09 WIB
JAKARTA - Hari ini Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang digaungkan pertama kali pada 10 Januari 1966, memasuki usia ke-46. Meski demikian, tiga isi Tritura itu dianggap tetap sesuai dengan kondisi Indonesia saat ini.
Pengamat ekonomi politik, Ichsanuddin Noorsy, menyatakan bahwa Tritura yang berisi tuntutan pembubaran PKI, pembubaran Kabinet 100 Menteri, serta tuntutan agar harga-harga turun, masih tetap relevan. Noorsy mengatakan bahwa tuntutan tentang pembubaran PKI dalam Tritura, untuk saat ini bisa disetarakan dengan gugatan terhadap kebijakan liberalisasi di segala sektor ekonomi.
Baca Juga:
Dijelaskannya, dengan belajar dari krisis ekonomi 2008 dan 2011 jelas sekali bahwa prinsip ekonomi yang berpijak pada paham liberal dan bersandar pada kekuatan dan gerakan korporasi (korporatokrasi) berhasil dikalahkan oleh kekuatan dan gerakan negara yang ditampilkan oleh BUMN. Tuntutan pembubaran pemikiran ekonomi liberal ini juga muncul di AS melalui pendudukan pasar modal.
"Di Indonesia tuntutan pembubaran hal ini dinyatakan dengan hapuskan neoliberal dan singkirkan para komprador. Tuntutan ini bisa dipahami karena penerapan kebijakan neoliberal bertentangan dengan ekonomi konstitusi," kata Noorsy dalam keterangannya kepada JPNN, Selasa (10/1).
JAKARTA - Hari ini Tiga Tuntutan Rakyat (Tritura) yang digaungkan pertama kali pada 10 Januari 1966, memasuki usia ke-46. Meski demikian, tiga isi
BERITA TERKAIT
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum di KPK
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Panggil Youla Lariwa
- BMH Yogyakarta Salurkan Kasur Baru untuk Santri di Pesantren Tahfidz Cahaya Al-Qur'an
- Penyelesaian Judi Online Cuma 1, Tergantung Penegak Hukumnya