ISIS Berpotensi Ciptakan Generasi Baru Teroris Indonesia

Realitas yang Junaedi temukan di Suriah sangat berbeda dengan apa yang dijanjikan.
"Sebelum Anda tiba di sana, Anda memiliki visi yang berbeda dari tempat itu sendiri. Anda pikir semuanya akan baik - sampai Anda mengalaminya sendiri. Saya terkejut ketika saya pertama kali tiba ... tidak ada listrik," tutur Junaedi.
Gaji bulanan sebesar Rp 2,5 juta yang dijanjikan turun menjadi Rp 600 ribu.
"Itu pengingkaran janji yang dilakukan ISIS," kata Noor Huda.
Ia mengatakan, anggota yang kecewa seperti Junaedi sangat berharga karena mereka bisa digunakan untuk mencegah warga Indonesia lainnya dari bergabung dengan ISIS.
"Mereka bisa mengatakan, 'lihat, pada dasarnya apa yang dikatakan ISIS tidak benar. Saya sempat di sana, mengerikan hidup di sana. Tolong jangan pergi'," kemuka Noor Huda.
Dalam beberapa tahun terakhir, ia telah menyaksikan betapa jaringan terorisme lokal Indonesia telah dipudarkan oleh ISIS.
"Ini adalah jenis baru dari kelompok teroris di Indonesia, individu yang tak memiliki akses ke kelompok teroris terkenal seperti Jemaah Islamiyah," kata Noor Huda.
Menurut pakar terorisme, Sidney Jones, konflik melawan kelompok ISIS di Suriah dan Irak bisa terbukti menjadi tempat pelatihan bagi gelombang baru
- Dunia Hari Ini: Siswa SMA Prancis Ditangkap Setelah Menikam Teman Sekelasnya
- Dunia Hari Ini: Gempa Bumi Berkekuatan 6,2SR Mengguncang Turkiye, 150 Warga Luka-luka
- Tentang Hari Anzac, Peringatan Perjuangan Pasukan Militer Australia
- Dunia Hari Ini: Vatikan Umumkan Tanggal Pemakaman Paus
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus