ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan
Sarab baru saja menginjak usia 11 tahun ketika diculik dan dijual sebagai budak.
Selama lima setengah tahun dia digilir oleh enam pria berbeda yang tinggal di dalam wilayah yang dikuasai kelompok teroris ISIS.
Kepada program Foreign Correspondent milik ABC News, Sarab menceritakan bagaimana dia diduga berakhir di rumah seorang pria Australia yang tinggal di Suriah.
Pria itu dituduh juga oleh tawanan lainnya telah melakukan pemerkosaan.
Pada tahun 2014, Sarab tinggal bersama keluarganya di Distrik Sinjar di Irak utara, dekat perbatasan dengan Suriah, ketika militan ISIS menyerang desanya.
"Kami terpaksa melarikan diri ke gunung. Saya bersama dua saudara perempuan dan bibi kami," kata Sarab.
Saat dalam perjalanan itulah, truk yang membawa Sarab dan keluarganya dihentikan oleh militan ISIS.
"Salah satu pria membawa saya keluar dari truk," jelasnya.
Dua perempuan Yazidi menuduh seorang warga negara Australia telah memperbudak mereka saat tinggal di wilayah yang dikuasai kelompok teroris ISIS
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata
- Dunia Hari Ini: Rencana Airbnb Menggelar Pertarungan Gladiator di Roma Dikecam
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia