ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan

Sejumlah pengungsi ini meninggal karena dehidrasi dan kepanasan. Gerombolan ISIS membantai dan memperbudak mereka yang tak bisa melarikan diri.
Kaum pria dan perempuan yang lebih tua dibantai, sementara sekitar 7.000 perempuan dan anak-anak dipaksa menjadi budak.
Sarab adalah salah satunya.
Sebuah koneksi Australia
Pada tahun 2016, ketika berusia 13 tahun, Sarab menuduh penculiknya membawanya ke rumah seorang pria Australia yang tinggal di Raqqa, Suriah.
Dia mengenal pria ini dengan panggilan Abu Umar.
"Saya tinggal selama tiga hari dan jika mereka menyukai pekerjaanku, mereka akan membeli saya," katanya.
"Sangat tidak menyenangkan. Saya dijadikan budak dan mereka bisa melakukan apapun yang diinginkan terhadap saya."
"Hidupku dikendalikan oleh mereka. Rasanya keberadaan saya tidak penting."
Dua perempuan Yazidi menuduh seorang warga negara Australia telah memperbudak mereka saat tinggal di wilayah yang dikuasai kelompok teroris ISIS
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia