ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan

Suatu hari, ketika Sarab lupa mencuci piring, dia menuduh Abu Umar memasukkannya di sebuah kamar sendirian dan menantu Abu Umar menguncinya di sana selama 12 jam tanpa makanan.
Setelah tiga hari, dia dikembalikan ke penculiknya sebelumnya.
"Mereka menahan saya selama tiga hari. Tapi kemudian mereka bilang tidak akan membeli saya, karena mereka tidak mau membeli budak," katanya.
Sarab ditahan selama tiga tahun lagi dan dibebaskan secara kebetulan ketika kelompok milisi Kurdi bertemu dengan penculiknya di jalan. Penculik itu mengakui menyembunyikan seorang budak Yazidi di rumahnya.
Setelah kembali ke Irak, Sarab mengetahui seorang perempuan Yazidi lain yang diduga telah ditahan oleh Abu Umar di Suriah.
Nama perempuan itu adalah Tayseer, yang mengaku kepada program Foreign Correspondent, bahwa dia tinggal bersama Abu Umar selama lebih dari setahun.
"Saya ditahan oleh Abu Omar dan dia memperlakukan saya dengan sangat buruk," katanya.
Tayseer mengatakan dia dipaksa memasak dan membersihkan rumah.
Dua perempuan Yazidi menuduh seorang warga negara Australia telah memperbudak mereka saat tinggal di wilayah yang dikuasai kelompok teroris ISIS
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia