ISIS Coba Musnahkan Warga Yazidi, Para Perempuan ini Bertahan Hidup dalam Kekhalifahan

Dia mengaku melihat perempuan Australia dari rumah ini memukuli Huda dengan "sandal dan tongkat" dan juga "menarik rambutnya".
Dia menyebut Huda sering kekurangan makanan dan perempuan Australia itu tidak melakukan apa-apa ketika suaminya, seorang militan ISIS, berulang kali memperkosa anak tersebut.
"Dia diperkosa dan jatuh sakit. Pria itu dan istrinya tidak mengizinkan saya membawa Huda ke dokter," kata S.
Perempuan Australia itu diyakini berada di sebuah kamp di Suriah untuk keluarga yang tinggal di kekhalifahan ISIS.
Jika penculiknya dikembalikan ke Australia, S ingin agar dia diadili.
"Kami ingin agar dia dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dilakukannya ke saya dan Huda," katanya.
"Dia harus didakwa dengan kejahatan yang dia lakukan."
"Saya berharap pemerintah Australia lebih peduli tentang keberadaan anggota ISIS dan menuntut mereka dengan tuduhan genosida, bukan hanya tuduhan bergabung dengan organisasi teroris," ujar S.
Dua perempuan Yazidi menuduh seorang warga negara Australia telah memperbudak mereka saat tinggal di wilayah yang dikuasai kelompok teroris ISIS
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia