ISIS Dianggap Lebih Berbahaya Dibanding Al Qaeda

jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI Ansor H Yaqut Cholis Qoumas meminta generasi muda Indonesia membersihkan propaganda khilafah yang dilakukan pihak-pihak yang ingin mendirikan negara sendiri.
Ketua Umum GP Ansor itu menilai, upaya tersebut merupakan aksi nyata dalam melawan propaganda radikalisme dan terorisme untuk menyelamatkan NKRI dari ancaman perpecahan.
“Jangan ragu, turunkan saya propaganda khilafah dengan spanduk-spanduk di berbagai tempat. Khilafah jelas melawan NKRI, sehingga siapa pun yang bermaksud mendirikan khilafah, maka generasi muda Islam dan Ansor siap menghadapi. NKRI bagi kami harga mati,” kata Yaqut, Kamis (28/4).
Yaqut bahkan mengaku siap mengerahkan anggotanya untuk melindungi NKRI. Ia juga meminta anggota Ansor terlibat aktif dalam upaya menjaga NKRI dari ancaman radikalisme dan terorisme.
Yaqut mencontohkan kisah semut kecil dalam peristiwa Nabi Ibrahim yang dibakar Raja Namrud. Saat itu, si semut kecil membawa setetes air untuk memadamkan air.
Lalu, ada burung yang menyaksikan hal itu malah menertawakan tindakan semut. Namun, semut itu bilang bahwa tindaknnya merupakan keberpihakan pada Nabi Ibrahim. “Sekecil apa pun kontribusi yang kita berikan untuk Indonesia, itu menunjukkan keberpihakan kita pada bangsa dan negara ini,” ujar Yaqut.
Ia juga mengingatkan barisannya tentang bahaya kelompok radikal yang tidak segan mengkafir-kafirkan orang lain. “Kita yang salat tiap hari, ngaji dan menjalankan perintah Islam lainnya, dianggap kafir oleh mereka hanya karena kita berbeda,” lanjutnya.
Ia mengaku heran dengan hal ini, “Nabi Nuh saja anak istrinya kafir, tapi beliau tidak pernah mengkafir-kafirkan mereka. Jadi, Takfiri ini mencontoh nabi siapa?” imbuhnya.
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global
- Kereta Gantung Terjatuh di Italia Selatan, 4 Tewas
- Ajak Israel Berunding, Hamas Siap Akhiri Perang di Gaza
- Hamas Tolak Gencatan Senjata, Kini Israel Kuasai 30 Persen Jalur Gaza
- 1.400 Tenaga Medis Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza