ISIS Dihajar dari Darat dan Udara, 590 Militan Ditahan
jpnn.com - ISTANBUL - Serangan ke sarang militan Negara Islam alias Islamic State (IS) yang lebih dikenal sebagai ISIS (DAESH dalam bahasa Arab), kembali dilancarkan militer Turki.
Kemarin (25/7) gelombang ketiga serangan militer Turki mendarat di wilayah utara Iraq. Bukan hanya serangan udara, kali ini Turki juga melancarkan serangan darat.
"Kami telah menginstruksikan serangkaian serangan ketiga di Syria dan Iraq. Operasi udara dan darat sedang berlangsung," kata Perdana Menteri (PM) Ahmet Davutoglu dalam jumpa pers di Kota Ankara.
Dia menegaskan bahwa tekad pemerintah sudah bulat untuk menumpas militan keji yang belakangan rajin menebar teror di Turki, Iraq, dan Syria tersebut.
"Tidak ada yang perlu meragukan tekad kami. Kami tidak akan membiarkan Turki diubah menjadi negara tanpa aturan," lanjut politikus 56 tahun tersebut.
Selain menyasar sarang ISIS di Syria dan Iraq, jet-jet tempur Turki menarget markas militan Kurdi, Partai Pekerja Kurdi (PKK), di Iraq. Bersamaan dengan itu, pasukan darat melancarkan serangan ke lokasi-lokasi yang sama.
Sebelum menggempur wilayah Kurdi, Davutoglu berkomunikasi dengan pemimpin tertinggi wilayah otonomi khusus Iraq tersebut. Kemarin pagi kepala pemerintahan Turki itu mengontak Massud Barzani yang sering disebut sebagai presiden wilayah Kurdi. Dia menginformasikan target serangan sekaligus menjelaskan operasi udara dan darat terhadap PKK tersebut.
"Barzani mendukung rencana Turki dan mengizinkan pasukan kami melancarkan serangan ke sarang PKK. Dia bahkan mengungkapkan solidaritasnya terhadap Turki atas serangan maut yang baru saja terjadi di perbatasan," papar Davutoglu. Serangan maut yang dia maksud adalah ledakan bom di perbatasan Turki yang merenggut 32 nyawa aktivis pekan lalu.
Kemarin Turki melancarkan dua gelombang serangan sekaligus. Serangan gelombang pertama dilancarkan di Syria, menarget sarang ISIS. Sedangkan serangan gelombang kedua dilancarkan di Irak, menyasar markas PKK. Total, Turki telah melancarkan tiga serangan udara dan darat setelah memutuskan untuk terlibat langsung dalam perang antiteror melawan ISIS Jumat lalu (24/7).
Selain menggempur titik-titik pertahanan militan, Turki melakukan razia di berbagai wilayah di dalam negeri. Sejauh ini, Turki telah berhasil mengamankan sekitar 590 tersangka militan. Mereka tidak hanya berasal dari ISIS dan PKK, melainkan juga kelompok-kelompok militan lain yang selama ini eksis di Turki. Saat ini mereka diinterogasi dan terpaksa mendekam di tahanan.
Dari Iraq, pentolan PKK Zagros Hiwa mengecam serangan Turki kemarin. Dia menyebut serangan udara dan darat itu sebagai akhir proses damai dengan pemerintah.
ISTANBUL - Serangan ke sarang militan Negara Islam alias Islamic State (IS) yang lebih dikenal sebagai ISIS (DAESH dalam bahasa Arab), kembali dilancarkan
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer