ISIS Ledakkan Pusat Budaya Syiah, Bom Susulan Sasar Penolong
jpnn.com, KABUL - Bekas kekejian militan ISIS tergambar jelas di gedung Pusat Budaya Muslim Syiah itu. Darah menggenang dan potongan tubuh tersebar di berbagai sudut bangunan di Kabul, Afghanistan, tersebut.
Di tempat itulah kemarin, Kamis (28/12) seorang anggota ISIS meledakkan diri. Sekitar 41 orang lainnya ikut tewas dan 84 lainnya luka-luka. Jumlah korban tewas bisa merangkak naik lantaran banyak korban luka yang kritis.
Kantor berita Reuters mengungkapkan, saat kejadian pada pukul 10.30 waktu setempat, ada sekitar 100 penduduk dan mahasiwa yang tengah meriung di basement gedung tersebut. Mereka berada di sana untuk memperingati 38 tahun invasi Uni Soviet ke Afghanistan.
Sesaat kemudian, dua bom lainnya juga meledak. Tapi, bukan bom bunuh diri. Ada dugaan, serangan susulan itu ditujukan ke orang-orang yang datang menolong. Dengan demikian, korban jiwa lebih masif.
Pengamanan yang lemah di gedung tersebut membuat para pelaku leluasa melakukan aksinya. Belum diketahui jumlah pelaku serangan tersebut yang tewas maupun melarikan diri.
Beberapa jam setelah serangan, media Amaq milik ISIS melansir pernyataan bahwa mereka bertanggung jawab. Mereka menggunakan tiga bom. Salah satunya dipakai pelaku bom bunuh diri.
Pernyataan itu sesuai dengan keterangan para saksi yang menjadi korban luka. Warga Syiah selama ini memang menjadi sasaran serangan ISIS. (sha/c10/ttg)
Seorang anggota ISIS meledakkan diri di Pusat Budaya Muslim Syiah di Kabul. Sesaat kemudian bom susulan meledak, diduga menyasar orang yang datang menolong
Redaktur & Reporter : Adil
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- BNPT Beri Perlindungan Khusus Kepada Anak Korban Terorisme
- Irjen Eddy Hartono Jadi Kepala BNPT, Sahroni Minta Lanjutkan Pencapaian Zero Terrorist Attack
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima
- Pakar Terorisme: Fokus BNPT Pada Perlindungan Perempuan, Anak, dan Remaja Sudah Tepat
- Kepala BNPT: RAN PE Masih Perlu Dilanjutkan