Iskandar Terus Menerus Diteror Setelah Laporkan Dugaan Pelanggaran Kampanye
Kemudian, laporan terakhir adalah dugaan pelanggaran netralitas Camat Monta di Bima untuk mengkampanyekan pasangan calon.
Iskandar khawatir masyarakat akan enggan melaporkan dugaan pelanggaran pemilu ke Bawaslu jika memperoleh ancaman ketika melapor.
"Bagaimana pengawasan partisipatif yang menjadi program Bawaslu itu bisa jalan dengan pelibatan masyarakat manakala masyarakat saat melapor akan memperoleh ancaman dan intimidasi," ucapnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa pihaknya menghendaki agar usai melakukan pelaporan menyangkut pelanggaran pemilu dan pilkada, agar para masyarakat sebagai pelapor bisa memperoleh perlindungan hukum.
"Saya ini pelapor pelanggaran tetapi hingga kini belum ada upaya perlindungan pada saya. Mohon perlindungan pada pelapor, ini menjadi atensi khusus Bawaslu NTB agar masyarakat bisa aman dan nyaman dalam beraktivitas dalam keseharian-nya," katanya.
Sementara itu Anggota Bawaslu NTB Hasan Basri mengatakan bahwa pelaporan yang dilakukan salah satu warga yakni, Iskandar telah ditangani oleh pihaknya melalui Kordiv Penanganan Pelanggaran.
Menurut dia, semua pelaporan dugaan pelanggaran pemilu dipastikan akan ditindak lanjuti oleh pihaknya.
"Yang pasti, semua pelaporan dari masyarakat tentang pelanggaran pemilu dan Pilkada akan kita kaji," ucap Hasan.
Iskandar terus menerus menerima teror setelah melaporkan dugaan pelanggaran kampanye salah satu pasangan calon kepala daerah pada Pilkada NTB.
- Terseret Dugaan Melanggar Aturan Kampanye, Gibran: Biar Didalami Bawaslu
- Gibran akan Hadiri Panggilan Bawaslu Jakarta Pusat Hari Ini, Siapa yang Mendampingi?
- Bawaslu Jakarta Pusat Panggil Ulang Gibran
- 5 Berita Terpopuler: Ubedilah Badrun Diteror, Suparji Ahmad Angkat Bicara, Polisi Langsung Bergerak
- Razman Terima Telepon Misterius, Diteror dengan Kepala Kambing Busuk, Istrinya Ketakutan
- Kalimat Ibu Rodiah yang Diteror dan Dipolisikan 5 Anaknya, Bikin Terenyuh