Islah Golkar Khusus Pilkada Berpotensi Munculkan Konflik Baru
JAKARTA - Direktur Eksekutif Populi Center, Nico Harjanto, menuturkan, kedua kubu di Partai Golkar akan melakukan islah dengan pembagian kader beserta daerah pencalonan. Ketika kedua kubu tidak mendapatkan kesamaan pandangan, peluang perseteruan baru akan muncul.
"Karena sangat mungkin nanti kedua kubu ngotot memasukkan nama-nama untuk dicalonkan di Pilkada, dan yang tidak dicalonkan akan ada yang menggugat," ungkapnya kepada INDOPOS (grup JPNN) di Komplek Parlemen, Senayan, Senin (25/5).
Menurut Nico, kedua kubu harus melakukan islah komprehensif. Di antaranya, membentuk kepengurusan tunggal, membenahi rotasi anggota fraksi yang belum selesai dan termasuk mencalonkan kader di Pilkada. Sebab, kedua kubu harus berkaca dengan status yang kini disandang Partai Golkar.
"Golkar sebagai partai terbesar kedua tidak boleh dikelola dengan sistem arisan atau jatah-jatahan. Sepertinya, ini yang dirancang dalam formula islahnya. Misal, kubu Ical nanti dapat jatah untuk mengajukan calon Pilkada di daerah ini dan itu, kubu Agung selebihnya. Ini tentu tidak baik karena nantinya mereka juga akan terpolarisasi," urainya. (aen/sam/jpnn)
JAKARTA - Direktur Eksekutif Populi Center, Nico Harjanto, menuturkan, kedua kubu di Partai Golkar akan melakukan islah dengan pembagian kader
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Program MBG Bukti Presiden Prabowo Berkomitmen Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat
- BKD Jabar: 400 Tenaga Non-ASN Belum Mendaftar PPPK Tahap 2
- Cerita Nelayan soal Pagar Laut: Dibangun Swadaya untuk Hadapi Abrasi dan Lindungi Tambak Ikan
- Pemerintah Dukung Partisipasi Indonesia di New York Fashion Week
- Tenaga Non-ASN Lolos Seleksi PPPK Kota Semarang Tak Seusai Kualifikasi, Waduh!
- Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel, KPK: Kami Menghormati