Islah Pilkada, Golkar Sepakati 90 Persen Calon Kepala Daerah
Sabtu, 18 Juli 2015 – 06:06 WIB

Islah Pilkada, Golkar Sepakati 90 Persen Calon Kepala Daerah
JAKARTA - Pasca kesepakatan damai dan konsensus di kediaman Wapres Jusuf Kalla, Partai Golkar langsung tancap gas. Kedua kubu sudah menyepakati calon kepala daerah di hampir seluruh daerah. Sisanya, sekitar 10 persen akan ditentukan lewat jalan survei karena masih ada perbedaan.
Untuk menentukan calon kepala daerah melalui survei tersebut, kedua kubu sepakat menunjuk delapan lembaga. "Karena waktunya mepet, maka yang diukur hanya elektabilitas dan popularitas," ujar Waketum Partai Golkar kubu Munas Ancol Yorrys Raweyai di kompleks perumahan DPR, Jumat (17/7).
Baca Juga:
Beberapa di antaranya adalah Lingkaran Survei Indonesia, Saiful Munjani Research and Consulting, Indobarometer, Poltracking, dan sejumlah lembaga survei lain. Mereka diberi waktu sampai 24 Juli mendatang untuk menyurvei kandidat di sekitar 25 daerah pemilihan. Setelah itu, calon kepala daerah hasil survei tersbeut segera ditetapkan dan dibuatkan rekomendasi.
Sementara, ratusan daerah lainnya sudah hampir bisa dipastikan calonnya. "Selama tiga hari harus menetapkan 269 calon memang berat, tapi akhirnya selesai," lanjutnya. Semalam, pihaknya kembali mengadakan pertemuan untuk finalisasi calon yang akan diajukan bersama oleh kubu Munas Bali dan Jakarta.
JAKARTA - Pasca kesepakatan damai dan konsensus di kediaman Wapres Jusuf Kalla, Partai Golkar langsung tancap gas. Kedua kubu sudah menyepakati calon
BERITA TERKAIT
- BRCC Indonesia Melaksanakan Ujian Masuk Universitas Tiongkok
- Kejari Muba Menggeledah Dua Kantor Milik Alim Ali, Ada Apa?
- Bakar Semangat Kepala Daerah, Gubernur Lemhannas Ajak Manfaatkan Kebijakan Inovatif
- Pelayanan Celltech Stem Cell Hadir di RS Pusat Pertahanan Negara
- Setelah 7 Bulan Menderita, Maesaroh Kembali ke Indonesia dengan Bantuan Sarifah Ainun
- Jakarta Kena Efisiensi Rp 38 Miliar, Rano Karno: Enggak Besar