Islam Menebar Kedamaian
Oleh : Djoko Slamet Sunarto (Sie Kiem San)*
Selasa, 23 Juli 2013 – 08:02 WIB
Tiba di tanah air, saya kembali memeriksa kondisi ke dokter spesialis. Subhanallah, ternyata batu ginjal dinyatakan tidak ada lagi. Dokter yang menangani juga heran dengan kondisi tersebut. Bagi saya, itu adalah mukjizat yang tidak pernah ternilai harganya. Kini, saya hanya bisa bersyukur dan beribadah dengan ikhlas.
Sekarang hati saya mudah sekali tersentuh. Damai dan tenang ketika mendengar lantunan ayat-ayat suci Alquran. Meski saya tidak paham artinya, hati rasanya connect dengan ayat-ayat suci itu. Sehingga, gelisah karena berbagai masalah pun hilang. Kalau sudah begitu, rasanya saya menjadi orang yang sangat merdeka.
Sebagai orang yang baru mengenal Islam, saya berharap agama ini sebagai penebar kedamaian. Bukan kebencian. Melihat berbagai aksi teror yang mengatasnamakan agama, tentu saya merasa miris. Yang saya tahu, Islam tidak pernah mengajarkan kekerasan. Islam cinta damai, kebersamaan dan toleransi kepada umat yang lain.
Menurut saya, beragama tidak boleh mengedepankan egoisme. Karena merasa yang paling benar, orang lain dianggap salah.
SEJAK resmi menjadi muslim pada 1989, saya merasa seperti terlahir kembali. Seperti ada energi positif yang menyelinap dalam hati sanubari saya.
BERITA TERKAIT
- Ada Guru Honorer Tidak Tahu Dibuka Rekrutmen PPPK 2024, Salah Siapa?
- Helena Lim Divonis 5 Tahun Penjara, Jaksa Ajukan Banding
- Seluruh Honorer Database BKN Akan Dicarikan Formasi PPPK 2024
- Sebut Kasus Hasto Politis, Todung Ungkit Ucapan Effendi Setelah Bertemu Jokowi
- Langkah Kejagung Menetapkan 5 Tersangka Korporasi Tanpa PT Timah Dinilai Mencurigakan
- KPK Panggil Petinggi BPR Bank Jepara Artha Terkait Kasus Kredit Fiktif Rp220 Miliar