Islam Moderat Indonesia Modal Tangkal Paham Radikal
Berbeda dengan negara-negara di Timur Tengah. Di sana perbedaannya lebih dikarenakan masalah mazhab antara syiah dan sunni yang memicu terjadi perang saudara. Belum lagi perbedaan antargolongan dan agama. Semua itu diselesaikan melalui perang.
"Itu akan sangat sulit dan benar-benar berbeda dengan di Indonesia. Kalau di Indonesia itu bisa berlapang dada untuk melindungi yang minoritas. Jadi saya tekankan lagi bahwa masyarakat Indonesia secara luas harus bisa menjaga etika kehidupan berbangsa dan bernegara harus dimulai dari cara pandangnya dulu, baik dari sisi teologi dan sosiologi. Cara pandang bangsa kita dalam etika bernegara juga sudah sangat baik, menghormati pemimpin, menghormati simbol-simbol negara," papar Adnan.
Terkait dengan kunjungan Raja Salman ke Indonesia, Adnan menilai cara yang dilakukan pemerintah RI sudah sangat proporsional dan bagus. Karena apa pun pemerintah Arab Saudi ini punya hubungan khusus atau hubungan historis dengan Indonesia.
Dulunya pernah terkait kunjungan Bung Karno atau peran Bung Karno yang tentunya punya historis yang cukup panjang. Jadi kalau Indonesia menjamu dengan tata krama yang sangat tinggi saya kira sangat wajar.
Sudah sepatutnya Raja Salman mendapat servis khusus dari pemerintah Indonesia.
Arab Saudi juga melihat Indonesia sebagai negara muslim terbesar sehingga bisa menjadi partner yang potensial untuk mengembangkan kerjasama di segala hal, termasuk di bidang energi, bidang pendidikan dan sebagainya.
"Raja Salman tampak melihat bahwa banyak hal yang bisa dipelajari dari Indonesia ini, terutama menjaga keragaman suku, ras, budaya dan juga agama. Indonesia di mata Raja Salman adalah sebuah negara yang cukup besar, banyak agama, banyak etnis tapi bisa bersatu. Inikan menjadi pembelajaran yang sangat penting bagi Raja Salman. Dan dia bisa bertemu dan berdialog dengan berbagai tokoh lintas agama yang ada di Indonesia," jelas Adnan. (jos/jpnn)
Islam moderat yang berkembang di Indonesia terbukti mampu membangun konstruksi antaragama dalam perspektif Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ahmad Muzani Ingatkan Warga Jaga Persatuan & Kesatuan Menjelang Pilkada 2024
- Prabowo Jaga Persatuan Indonesia dan Jadi Capres Potensial pada Pilpres 2024
- WNI Berharap Perayaan Natal di KBRI Kuala Lumpur Mempererat Persatuan
- Kiai Said: Islam di Indonesia Jadi Fondasi dan Perekat Kesatuan Muslim Dunia
- Neng Eem Ajak Pengurus Perempuan Bangsa Cianjur jadi Agen Persatuan
- Hasto Ingatkan Arteria Dahlan Soal Semangat Membangun Persatuan