Islam Nusantara Jadi Prodi Pascasarjana STAI NU Jakarta
Kamis, 04 Juli 2013 – 12:14 WIB
JAKARTA - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nahdatul Ulama Jakarta akhirnya memperoleh izin menyelenggarakan program studi pascasarjana. Uniknya, yang dipilih menjadi program studinya adalah islam nusantara. Dalam acara yang dihadiri Menakertrans Muhaimin Iskandar, Kemenpera Djan Faridz, hingga Wamenag Nasruddin Umar itu, Kiai Aqil menegaskan perbedaan itu tidak boleh melahirkan konflik. Sebaliknya harus dijadikaan pengkayaan dari sebuah perjalanan peradaban yang ada di Nusantara. Contoh nyata adalah keberadaan Syiah dan Ahlussunah.
Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siroj mengatakan, ini pertama kalinya sejarah islam nusantara dijadikan sebagai program studi di perguruan tinggi nasional. Hal ini sekaligus mengingatkan kembali bangsa Indonesia pada perjalanan islam di nusantara yang tidak lepas dari budaya dan berbagai perbedaannya.
Baca Juga:
"Alhamdulillah. Saya bersyukur pascasarjana STAIN NU bisa launcing. Ini akan mengingatkan kita pada islam nusantara yang tidak melepaskan budaya, tidak lepas dari kenusantaraan dengan berbagai perbedaan mahzab dan aliran," kata KH Said Aqil Siroj usai melaunching program pascasrjana STAI NU di gedung PBNU Jakarta, Rabu (3/7) malam.
Baca Juga:
JAKARTA - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nahdatul Ulama Jakarta akhirnya memperoleh izin menyelenggarakan program studi pascasarjana. Uniknya,
BERITA TERKAIT
- Mendiktisaintek: Pendidikan Ampuh Mencegah Radikalisme dan Terorisme
- Fikom Universitas Pancasila Buka Prodi Magister Baru, Diminati Influencer
- Gandeng ITB, IDSurvey Kembangkan Green Leadership di Kalangan Mahasiswa
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan