Islam Nusantara Jadi Prodi Pascasarjana STAI NU Jakarta
Kamis, 04 Juli 2013 – 12:14 WIB
"Sejak dulu Syiah sudah datang ke sini, begitu juga Ahlussunnah. Nah sebenarnya perbedaan pendapat ini bisa membangun peradaban lebih kuat, tidak harus jadi konflik perebdaan itu, tapi untuk membangun peradaban ilmiah. Kita berharap lulusannya memiliki keislaman yang kuat dan nasionalismenya kuat," tegas Kiai Aqil yang malam itu juga memaparkan orasi ilmiah tentang Islam Nusantara.
Meski baru saja dilaunching tahun ini, program pascasarjana Islam Nusantara di STAI NU sudah banjir peminat dari dalam dan luar negeri. Hingga saat ini tercatat ada 11 calon mahasiswa pascasarjana prodi Islam Nusantara dari Thailand, serta 21 pendaftar reguler dari dalam negeri dan 50 calon mahasiswa dari beasiswa Kementerian Agama RI.
Direktur STAI NU, Prof Dr HM Ishom Yusqi mengatakan, prodi Islam Nusantara akan mengkaji secara mendalam perjalanan Islam di Nusantara jauh sebelum Indonesia Merdeka. Kemudian mengkaji keilmuan islam di tanah air mulai dari ilmu fiqih, tafsir hingga faksi-faksi di Nusantara.
"Sejarah sosial islam nusantara mulai dari zaman matyaram sampai sekarang. Termasuk tentang pertentangan syiah akan menjadi kajian," pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Nahdatul Ulama Jakarta akhirnya memperoleh izin menyelenggarakan program studi pascasarjana. Uniknya,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Cerita Mendikdasmen Abdul Mu'ti Baru Menjabat Sudah Kena Omelan, Kocak
- Dituding Kampus Abal-Abal, UIPM Tunjukkan Bukti Terdaftar di Kemenkumham RI
- Jadi Ketum KAGAMA, Basuki Hadimuljono Berkomitmen Lanjutkan Program Ganjar Pranowo
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Makan Bergizi Gratis Membentuk Karakter & Kepribadian Mulia
- Buntut Penangguhan Gelar Doktor Bahlil, Deolipa Minta 2 Dekan UI Mundur dari Jabatannya
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Pesan Prabowo soal Kurikulum Merdeka, Alon-Alon