Islamofobia
Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Bagi negara kapitalis liberal seperti Amerika, isu komunisme menjadi dagangan yang sangat laris untuk dijual.
Muncullah Senator Joseph McCarthy pada 1950 yang mengatakan bahwa dia punya data mengenai 200 orang pegawai Departemen Luar Negeri Amerika Serikat yang tercatat sebagai anggota partai komunis.
McCarthy menyerukan perang melawan komunisme dan menimbulkan ketakutan nasional yang meluas.
McCarthy mengatakan bahwa Departemen Luar Negeri sudah dibajak dan disusupi kekuatan komunis, karena itu kebijakannya harus diwaspadai.
Sejak itu ketakutan terhadap komunisme menjadi histeria nasional, dan McCarthy menjadi salah satu politisi yang paling terkenal di seluruh negeri.
Data McCarthy tidak pernah dibuka ataupun diverifikasi.
Data itu juga seringkali naik turun, kadang ia menyebut angka lebih rendah, kadang lebih tinggi.
Akan tetapi, gaya oratoris McCarthy yang meyakinkan membuat publik percaya.
Mahfud MD menegaskan bahwa Islamofobia, atau ketakutan terhadap Islam, tidak ada di Indonesia.
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, Jubir PSI: Silaturahmi Idulfitri kok Dicurigai?
- Menteri Prabowo Temui Jokowi, PSI: Itu Tradisi Demokrasi
- Menteri Merapat ke Rumah Jokowi, Muzani Gerindra: Pak Prabowo Tidak Merasa Terganggu
- Idrus Yakin Tidak Ada Matahari Kembar, Cuma Upaya Membenturkan Prabowo dan Jokowi
- Soeharto Memenuhi Kriteria Jadi Pahlawan Nasional, tetapi Terganjal Hal Ini
- Sekjen GibranKu Angkat Bicara Soal Tuduhan Ijazah Palsu Kepada Jokowi, Tegas